PBNU Serukan De-eskalasi Konflik Israel-Iran, Prioritaskan Diplomasi

Konflik yang berkecamuk antara Israel dan Iran telah memicu kekhawatiran global akan potensi destabilisasi kawasan Timur Tengah. Menanggapi situasi genting ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, mengeluarkan seruan mendesak kepada kedua belah pihak untuk menahan diri dan mengutamakan solusi damai melalui jalur diplomasi.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, melalui juru bicara organisasi, Ulil Abshar Abdalla, menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya ketegangan. PBNU mengutuk segala bentuk agresi militer dan menekankan pentingnya menjaga keselamatan jiwa manusia. "Gus Yahya mengimbau agar perang ini tidak meluas dan mengorbankan lebih banyak jiwa manusia. PBNU mendorong agar jalan diplomasi kembali ditempuh sebagai solusi damai yang adil dan bermartabat," tegas Ulil dalam keterangan persnya.

Sikap PBNU atas Konflik

  • Mengutuk Agresi: PBNU secara tegas mengutuk agresi militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Iran.
  • Pembelaan Diri: PBNU mengakui hak Iran untuk membela diri atas serangan yang dilakukan terhadap wilayahnya.
  • Prioritaskan De-eskalasi: PBNU menekankan pentingnya semua pihak menahan diri dan menghentikan aksi permusuhan untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih luas.

Pertemuan dengan Duta Besar Iran

Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, telah bertemu dengan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, untuk menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan PBNU kepada Iran. Boroujerdi menyatakan bahwa dukungan PBNU sangat berarti bagi bangsa Iran, terutama dalam situasi sulit seperti saat ini. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan PBNU terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Pernyataan PBNU ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas potensi perang terbuka antara Israel dan Iran. Konflik ini bermula dari serangan Israel yang menargetkan fasilitas-fasilitas di Iran, yang kemudian dibalas oleh Iran dengan serangan terhadap wilayah Israel. Eskalasi konflik ini berpotensi menyeret negara-negara lain di kawasan Timur Tengah ke dalam pusaran konflik yang lebih besar. PBNU berharap agar seruan untuk menahan diri dan mengutamakan diplomasi dapat diindahkan oleh semua pihak yang terlibat, demi terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.