Kontroversi Tasyakuran SD di Tulungagung: Aksi Joget dan Sawer Siswa Tuai Kecaman

Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Tulungagung, Jawa Timur, berjoget dan memberikan saweran kepada biduan saat acara tasyakuran sekolah, telah memicu kontroversi dan menjadi viral di media sosial.

Rekaman berdurasi singkat itu memperlihatkan beberapa siswa berseragam SD asyik berjoget diiringi alunan musik organ tunggal bersama dua orang penyanyi. Seorang siswa bahkan terlihat memegang sejumlah uang kertas dan memberikannya kepada penyanyi wanita, sebuah tindakan yang dikenal sebagai menyawer. Tak lama kemudian, semakin banyak siswa yang bergabung dalam aksi joget tersebut. Seorang wanita berkerudung bahkan terlihat memberikan sejumlah uang kepada seorang siswa untuk kemudian diserahkan kepada biduan.

Insiden ini diketahui terjadi saat acara Tasyakuran dan Pelepasan Siswa Kelas 6 SDN 1 Kenayan Tahun Ajaran 2024-2025. Kepala SDN 1 Kenayan, Admim Kholisina, mengonfirmasi bahwa video tersebut memang diambil di lingkungan sekolahnya. Namun, ia menegaskan bahwa kegiatan berjoget dan menyawer biduan tersebut bukanlah bagian dari agenda resmi sekolah.

"Acara tambahan itu sepenuhnya diselenggarakan oleh paguyuban wali murid kelas 6. Para guru sudah meninggalkan lokasi dan kembali ke ruang guru ketika kejadian itu berlangsung," ujar Admim Kholisina.

Admim menyampaikan penyesalannya atas kejadian tersebut. Ia menilai bahwa tindakan para siswa yang berjoget dan menyawer biduan tidak pantas dilakukan oleh peserta didik.

"Tentu saja itu tidak pantas untuk anak-anak. Kami berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa depan, dan hal seperti ini tidak boleh terjadi," tegasnya.

Kejadian ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Sebagian mengecam tindakan tersebut dan menilai bahwa hal itu tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai pendidikan. Sementara yang lain berpendapat bahwa hal itu hanyalah bentuk hiburan dan tidak perlu dibesar-besarkan. Terlepas dari perbedaan pendapat, insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi pihak sekolah dan orang tua untuk lebih memperhatikan dan mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak, terutama di lingkungan sekolah.