DPR Dorong Perubahan Paradigma Masyarakat Terhadap BKKBN: Fokus Kini pada Pembangunan Keluarga Holistik

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menekankan perlunya perubahan pola pikir masyarakat terkait Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). BKKBN saat ini tidak lagi terbatas pada program Keluarga Berencana (KB) konvensional, melainkan bergeser menuju pembangunan keluarga yang lebih komprehensif dan berkualitas.

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyampaikan bahwa kolaborasi erat antara BKKBN dan berbagai pihak, termasuk DPR, sangat krusial dalam menyampaikan kebijakan pemerintah terkait pembangunan keluarga kepada masyarakat luas. Menurutnya, selama ini BKKBN seringkali hanya diidentikkan dengan urusan KB semata. Padahal, fokus utama saat ini adalah mendorong terbentuknya "komunitas berencana" yang mengedepankan keluarga yang sehat, kuat, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Penegasan ini disampaikan usai kegiatan Program Bangga Kencana di Solokanjeruk, Bandung.

Cucun juga menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu stunting, yang menjadi perhatian serius Presiden Prabowo Subianto. DPR berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap program-program strategis BKKBN, baik dari sisi regulasi maupun penguatan anggaran. Dukungan ini akan diwujudkan melalui fungsi anggaran dan legislasi di DPR, termasuk dalam pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKKL).

"Stunting adalah masalah serius yang harus kita tangani bersama. Maka dari itu, melalui fungsi anggaran dan legislasi di DPR, kami siap memberikan dukungan, termasuk saat pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKKL). Ini menjadi momentum penting untuk menyinergikan program kerja antara eksekutif dan legislatif," tuturnya.

Lebih lanjut, Cucun menekankan efektivitas program-program seperti Kampung KB, yang melibatkan tokoh agama, kader KB, dan masyarakat luas, dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya membangun keluarga yang berdaya. Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan generasi unggul yang tidak hanya berfokus pada aspek fisik dan gizi, tetapi juga pada penguatan daya pikir dan pendidikan.

"Bukan hanya makanan bergizi gratis, tapi juga gizi untuk pikirannya. Maka program-program pendidikan seperti sekolah rakyat, sekolah unggulan, adalah bagian dari strategi menciptakan generasi unggul," jelasnya.

Sekretaris Utama BKKBN, Prof. Budi Setiyono, menambahkan bahwa transformasi peran BKKBN saat ini tidak lagi berfokus hanya pada kontrasepsi, melainkan telah melampaui konsep family planning. Menurutnya, program KB telah mencapai tahap kedewasaan dan masyarakat sudah memahami manfaatnya.

Saat ini, BKKBN tengah menyusun roadmap (peta jalan) pembangunan kependudukan yang presisi dan terintegrasi dari tingkat pusat hingga desa, guna memastikan ketersediaan sarana dan layanan publik sesuai dengan kebutuhan penduduk. Pembangunan ini didasarkan pada data kependudukan yang akurat, sehingga kebutuhan masyarakat dari pendidikan, kesehatan, hingga pekerjaan dapat dipenuhi dengan tepat. Dengan pendekatan ini, visi Indonesia Emas diharapkan tidak hanya menjadi slogan, tetapi realitas yang dicapai bersama.

Berikut poin-poin penting yang disampaikan dalam berita:

  • Perubahan Paradigma BKKBN: Dari fokus pada kontrasepsi menjadi pembangunan keluarga holistik.
  • Kolaborasi DPR dan BKKBN: Pentingnya sinergi dalam menyampaikan kebijakan pemerintah.
  • Fokus pada Stunting: Komitmen DPR dalam mendukung program penanggulangan stunting.
  • Pembangunan Generasi Unggul: Tidak hanya gizi fisik, tetapi juga gizi untuk pikiran melalui pendidikan.
  • Roadmap Kependudukan: Penyusunan peta jalan pembangunan kependudukan yang presisi dan terintegrasi.