Indonesia Gandeng Rusia dalam Upaya Perluasan Akses Internet Terjangkau
Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama strategis dengan Rusia untuk mempercepat pemerataan akses internet yang cepat dan terjangkau di seluruh pelosok negeri. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan pemerataan akses internet yang masih menjadi isu krusial di era digital saat ini.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kominfo) menaruh perhatian khusus pada keberhasilan Rusia dalam menyediakan layanan internet cepat dengan harga yang bersaing bagi sebagian besar penduduknya. Data menunjukkan bahwa sekitar 92% masyarakat Rusia telah menikmati akses internet dengan biaya yang relatif terjangkau, berkisar antara Rp 95 ribu hingga Rp 160 ribu per bulan untuk layanan broadband rumahan. Model ini dianggap relevan dan berpotensi untuk diadaptasi di Indonesia, khususnya dalam menjangkau wilayah-wilayah yang masih tergolong tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Kominfo dan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Federasi Rusia. Ruang lingkup kerja sama ini mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan ekosistem digital, termasuk:
- Pengembangan jaringan 5G
- Internet of Things (IoT)
- Tata kelola spektrum frekuensi radio
- Penguatan keamanan siber
- Penyusunan kebijakan internet yang inklusif
Lebih lanjut, inisiatif kolaborasi ini juga mencakup program-program seperti produksi konten digital bersama, penyelenggaraan seminar bilateral, dan pertukaran riset antar lembaga. Kesepakatan ini turut disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia dan Presiden Federasi Rusia, yang menandakan komitmen kuat dari kedua negara untuk mempererat hubungan di bidang digital.
Menteri Kominfo, Meutya Hafid, menegaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya seremonial, tetapi akan segera diimplementasikan. Beliau menyatakan bahwa Indonesia dan Rusia sepakat untuk membentuk Sub-Komite Khusus yang akan menjadi motor penggerak program digital bersama, termasuk pelatihan sumber daya manusia (SDM), pertukaran teknologi, dan inisiatif konten media kolaboratif.
Selain kerja sama di bidang digital dan media massa, dokumen kerja sama antara Indonesia dan Rusia juga mencakup sektor lain seperti pendidikan tinggi dan transportasi lintas negara. Sebuah Nota Kesepahaman investasi juga ditandatangani antara Badan Pengelola Investasi Danantara dan mitra Rusia, yang diharapkan dapat mendorong investasi di berbagai sektor strategis.
Keseluruhan rangkaian kerja sama ini diperkuat dengan penandatanganan Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia, yang menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Deklarasi ini menjadi landasan untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi digital global.
"Diplomasi digital Indonesia kini bergerak nyata. Kami ingin hasil konkret yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam lanskap digital dunia," ujar Meutya, menekankan pentingnya implementasi nyata dari kerja sama ini.
Nota kesepahaman ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis, yang memberikan fondasi yang kokoh untuk transformasi digital Indonesia yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.