Eksplorasi Kehidupan Satwa di Habitat Park SCBD: Lebih dari Sekadar Taman Wisata
Di jantung hiruk pikuk Jakarta, tersembunyi sebuah oase yang menawarkan lebih dari sekadar rekreasi visual: Habitat Park SCBD. Taman ini bukan sekadar tempat melihat hewan; ini adalah pusat edukasi yang dirancang untuk menumbuhkan apresiasi terhadap keanekaragaman hayati dan pentingnya konservasi.
Habitat Park SCBD terbagi menjadi tiga zona utama: Main Plaza, Botanical Garden, dan Animal Park. Setiap zona dirancang untuk memberikan pengalaman unik dan mendalam bagi pengunjung. Dengan total 42 spesies dan sekitar 100 ekor hewan, taman ini mempekerjakan 17 ranger yang berdedikasi untuk memastikan kesejahteraan hewan dan memberikan informasi yang akurat kepada pengunjung.
Rata-rata, taman ini menarik 400-500 pengunjung setiap hari, dengan jumlah pengunjung meningkat hingga 1.500 pada akhir pekan. Daya tarik utama Habitat Park terletak pada kemampuannya untuk mendekatkan pengunjung dengan hewan-hewan yang mungkin belum pernah mereka lihat sebelumnya, sambil menekankan pentingnya pelestarian alam.
Fakta Menarik Penghuni Habitat Park SCBD
-
Binturong: Sering disebut sebagai "beruang kucing" atau "musang beruang", binturong adalah mamalia nokturnal yang dilindungi. Kehadirannya di Habitat Park SCBD sangat istimewa karena setiap individu memiliki sertifikat resmi dari BKSDA dan dilengkapi dengan chip identifikasi. Salah satu ciri khas binturong adalah aroma tubuhnya yang menyerupai popcorn.
-
Berang-Berang (Otter): Meskipun populer sebagai hewan peliharaan eksotis, berang-berang sebenarnya membutuhkan perawatan khusus dan lingkungan yang sesuai dengan habitat alaminya. Habitat Park SCBD menyediakan kandang dengan ekosistem air yang dirancang untuk merangsang naluri berburu berang-berang. Meskipun diberi makan secara teratur, berang-berang tetap dibiarkan berinteraksi dengan ikan di kolam mereka.
-
Kapibara: Hewan pengerat terbesar di dunia ini dikenal karena sifatnya yang santai dan kemampuannya untuk berinteraksi dengan hewan lain, bahkan buaya. Kapibara memiliki kemampuan menyelam hingga 5 menit dan memiliki gigi yang terus tumbuh sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, mereka sering terlihat mengikis gigi pada pohon.
-
Burung Unta: Habitat Park SCBD memiliki sepasang burung unta muda. Meskipun memiliki ukuran tubuh yang besar, otak burung unta relatif kecil. Mereka memiliki penglihatan yang buruk di malam hari dan mengandalkan kaki mereka yang kuat untuk berlari dengan kecepatan hingga 80 km/jam. Burung unta dikenal sebagai hewan yang tidak terlalu cerdas dan cenderung memakan apa saja yang ada di sekitar mereka.
-
Rubah Merah (Red Fox): Dengan bulu merahnya yang mencolok, rubah merah adalah daya tarik visual di Habitat Park SCBD. Mengingat habitat asli mereka membutuhkan kondisi yang lebih panas, taman ini menyediakan penghangat dan pendingin di dalam kandang mereka untuk memastikan kenyamanan mereka.
-
Burung Hantu: Habitat Park SCBD memiliki koleksi 10 spesies burung hantu dengan total 13 ekor. Burung hantu memainkan peran penting dalam pengendalian hama alami. Ranger taman secara aktif mengedukasi pengunjung tentang pentingnya melestarikan burung hantu di alam liar dan bahaya penggunaan racun tikus, yang dapat membahayakan burung hantu yang memakan hama.
Melalui interaksi langsung dan program edukasi yang dipandu oleh ranger berpengalaman, pengunjung dapat belajar tentang perilaku, habitat, dan pentingnya konservasi setiap spesies. Habitat Park SCBD bukan hanya sekadar tempat wisata; ini adalah wadah untuk menumbuhkan kecintaan terhadap alam dan kesadaran akan tanggung jawab kita untuk melindungi keanekaragaman hayati bumi.