IHSG Terkoreksi di Akhir Pekan, Rupiah Menguat Tipis di Tengah Sentimen Pasar
Bursa saham Indonesia menunjukkan pelemahan pada penutupan perdagangan hari Jumat (20/6/2025), dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi di zona merah. Penurunan ini terjadi di tengah fluktuasi pasar regional dan sentimen investor yang berhati-hati.
Pada penutupan perdagangan, IHSG tercatat melemah sebesar 0,88 persen atau 61,50 poin, sehingga parkir di level 6.907,13. Pergerakan indeks sejak awal sesi perdagangan memang menunjukkan tren menurun, bahkan sempat menyentuh level terendah di 6.873,71 pada sesi pertama. Meskipun sempat ada upaya pemulihan di sesi kedua, IHSG tidak mampu kembali ke level pembukaan.
Secara keseluruhan, data perdagangan menunjukkan bahwa jumlah saham yang mengalami penurunan (386 saham) lebih banyak dibandingkan saham yang menguat (231 saham). Sebanyak 190 saham tercatat stagnan. Total nilai transaksi pada hari ini mencapai Rp 22,44 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 35,15 miliar saham.
Beberapa saham yang menjadi top losers dan memberikan tekanan pada IHSG antara lain:
- Amman Mineral Internasional (AMMN), turun 3,48 persen
- Pertamina Geothermal (PGEO), turun 5,78 persen
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), turun 3,28 persen
Di sisi lain, beberapa saham berhasil mencatatkan kenaikan dan menahan penurunan IHSG lebih dalam, diantaranya:
- Adaro Minerals Indonesia (ADMR), naik 1,49 persen
- Barito Pacific (BRPT), naik 1,01 persen
- XL Axiata (EXCL), naik 0,45 persen
Performa Pasar Regional
Pasar saham di kawasan Asia menunjukkan performa yang beragam. Indeks Strait Times Singapura mencatat kenaikan tipis sebesar 0,02 persen, sementara Shanghai Composite Tiongkok mengalami penurunan sebesar 0,07 persen. Nikkei 225 Jepang juga terkoreksi sebesar 0,22 persen. Di sisi lain, Hang Seng Hong Kong justru mencatat kenaikan yang signifikan sebesar 1,26 persen.
Pergerakan Rupiah
Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menunjukkan penguatan tipis. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 16.396 per dollar AS, menguat tipis dibandingkan penutupan sebelumnya. Namun, berdasarkan kurs tengah Jisdor, rupiah berada di level Rp 16.399 per dollar AS, sedikit melemah dibandingkan hari sebelumnya.
Fluktuasi IHSG dan nilai tukar Rupiah menunjukan pasar keuangan yang dinamis dan sensitif terhadap perubahan sentimen. Investor di himbau untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum melakukan keputusan investasi.