Operasi SAR Intensif Dilakukan untuk Mencari Dua Warga Bangka Belitung yang Hilang di Area Perkebunan

Upaya pencarian intensif tengah dilakukan oleh tim SAR gabungan di Bangka Belitung untuk menemukan dua warga yang dilaporkan hilang di area perkebunan dalam kurun waktu sepekan. Dua kasus berbeda ini melibatkan seorang remaja laki-laki penyandang disabilitas dan seorang wanita lanjut usia. Operasi SAR difokuskan pada pencarian di area perkebunan yang luas dan menantang.

Kasus pertama menimpa JL, seorang remaja berusia 19 tahun yang dilaporkan hilang sejak Selasa (17/06/2025) di perkebunan sawit Dusun Ibul, Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat. JL, yang memiliki keterbatasan, diduga menghilang setelah berinisiatif menyusul orang tuanya ke kebun meskipun sebelumnya dilarang. Pihak keluarga dan warga setempat telah melakukan pencarian selama beberapa hari sebelum akhirnya melaporkan kejadian ini kepada tim SAR.

Kasus kedua adalah hilangnya Watri, seorang wanita berusia 75 tahun, yang dilaporkan hilang pada Kamis (19/06/2025) di perkebunan Dusun Cit, Kabupaten Bangka. Watri diketahui memiliki riwayat demensia dan terakhir kali terlihat berjalan menuju area perkebunan yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya. Kondisi medis Watri menambah urgensi dalam upaya pencarian.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan bahwa tim SAR telah dikerahkan ke kedua lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Unit Siaga SAR Mentok fokus mencari JL di Dusun Ibul, sementara Unit Siaga SAR Belinyu bergerak ke Dusun Cit untuk mencari Watri. Tim SAR gabungan menggunakan berbagai metode pencarian, termasuk penyisiran darat, penggunaan drone dengan teknologi pemindai panas tubuh, dan pembentukan beberapa Search and Rescue Unit (SRU) untuk memperluas area pencarian.

Pencarian JL dilakukan dengan menyisir kebun sawit dan semak belukar, dengan fokus pada jalan setapak yang biasa dilalui warga. Kondisi cuaca yang tidak menentu, terutama hujan, menjadi kendala dalam upaya pencarian. Sementara itu, pencarian Watri difokuskan pada area perkebunan di sekitar tempat terakhir ia terlihat. Tim SAR menyusuri jalan sejauh 5 kilometer dan menjelajahi area seluas 3 kilometer persegi. Mengingat riwayat medis Watri, tim SAR juga berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kebiasaan dan kemungkinan lokasi yang sering dikunjungi oleh Watri.

Oka Astawa menambahkan bahwa upaya pencarian akan terus dimaksimalkan dengan harapan kedua warga yang hilang dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait keberadaan JL dan Watri untuk segera menghubungi tim SAR atau pihak berwajib terdekat. Koordinasi antara tim SAR, pihak keluarga, dan masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan dalam operasi pencarian ini.

Tim SAR terus berupaya keras untuk menemukan kedua warga yang hilang, dengan harapan dapat segera membawa mereka kembali ke keluarga masing-masing. Tantangan medan yang berat dan kondisi cuaca yang tidak menentu tidak menyurutkan semangat tim SAR dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini.