BGN Intensifkan Koordinasi dengan Ribuan Dapur MBG Jelang Libur Sekolah

Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah proaktif dengan menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama 1.816 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang bertindak sebagai pengelola dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Pertemuan ini difokuskan pada pematangan petunjuk teknis (juknis) terkait penyaluran MBG selama periode libur sekolah yang akan datang.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa rakor ini krusial untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program MBG, terutama di tengah potensi perubahan pola kehadiran siswa selama masa libur sekolah. Juknis yang sedang difinalisasi mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tingkat kehadiran siswa dan strategi pemberian asupan gizi yang paling tepat.

BGN menekankan pentingnya survei langsung kepada peserta didik oleh Kepala SPPG di berbagai daerah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data akurat mengenai intensitas kehadiran siswa ke sekolah, sehingga metode penyaluran MBG dapat disesuaikan. Apabila siswa masih aktif datang ke sekolah, prioritas akan diberikan pada penyediaan makanan segar (fresh food). Selain itu, siswa juga akan dibekali dengan makanan yang lebih tahan lama, seperti telur, buah, dan susu, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi selama satu atau dua hari ke depan.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen BGN dalam memastikan bahwa program MBG tetap berjalan optimal, memberikan manfaat gizi yang berkelanjutan bagi para siswa, bahkan selama masa libur sekolah. Koordinasi yang intensif dengan para pengelola dapur MBG menjadi kunci untuk menjamin kelancaran dan efektivitas program ini di lapangan.

Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi fokus dalam penyusunan juknis MBG:

  • Pola Kehadiran Siswa: Memastikan pemberian MBG sesuai dengan tingkat kehadiran siswa di sekolah.
  • Keberlanjutan Asupan Gizi: Menjamin siswa tetap mendapatkan asupan gizi yang memadai selama libur sekolah.
  • Penyediaan Makanan Segar: Memprioritaskan penyediaan fresh food bagi siswa yang masih aktif datang ke sekolah.
  • Bekal Makanan Tahan Lama: Menyediakan bekal makanan yang tahan lama sebagai alternatif asupan gizi selama beberapa hari.
  • Survei Langsung: Melakukan survei langsung kepada siswa untuk mendapatkan data akurat mengenai kehadiran dan kebutuhan gizi.