Kementerian PKP Gandeng UI dalam Upaya Optimalisasi Program Perumahan Nasional

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengambil langkah strategis dengan menggandeng Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan kajian mendalam terhadap berbagai program perumahan yang tengah dijalankan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang berbasis data dan fakta, sehingga kebijakan yang diambil Kementerian PKP akan semakin efektif dan tepat sasaran.

Menteri PKP, Maruarar Sirait, menyampaikan harapannya agar UI dapat meneliti secara komprehensif berbagai aspek terkait program perumahan, termasuk prosedur, sistem, anggaran, dan sumber daya manusia di lingkungan kementerian. Ia menegaskan komitmennya untuk tidak melakukan intervensi terhadap proses kajian dan penelitian yang dilakukan oleh UI, sehingga objektivitas dan independensi hasil penelitian dapat terjamin.

"Kami percaya bahwa dengan melibatkan kalangan akademisi seperti UI, program perumahan di Indonesia akan menjadi lebih baik dan akuntabel," ujar Ara saat menerima kunjungan Rektor UI, Heri Hermansyah, di Jakarta.

Fokus utama kajian ini adalah pada program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Kementerian PKP berharap UI dapat memberikan rekomendasi kebijakan dan strategi implementasi yang efektif untuk mencapai target program FLPP, yaitu 350 ribu unit per tahun. Selain itu, UI juga diharapkan dapat memberikan masukan untuk meningkatkan efektivitas program BSPS atau bedah rumah, sehingga masyarakat dapat memiliki rumah layak huni.

Lebih jauh lagi, riset yang dilakukan UI diharapkan dapat mencakup kajian mendalam terhadap dampak ekonomi dari program FLPP dan BSPS. Hal ini meliputi analisis terhadap penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta identifikasi dan evaluasi praktik pungutan liar (pungli) yang mungkin masih terjadi di sektor perumahan, baik dalam proses perizinan maupun penyaluran bantuan kepada masyarakat.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang komprehensif dan berbasis bukti. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan sektor perumahan yang efisien, transparan, dan berpihak kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sekaligus memperkuat peran sektor perumahan sebagai salah satu penggerak utama pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

"Dengan kajian yang dilakukan UI, kami berharap kinerja Kementerian PKP dalam melaksanakan Program 3 Juta Rumah, baik membangun maupun merenovasi rumah masyarakat, dapat menjadi lebih baik dan profesional," imbuh Ara.

Rektor UI, Heri Hermansyah, menyambut baik kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian PKP. Ia menyatakan kesiapan UI untuk memberikan dukungan kajian terhadap program perumahan tersebut. Sebagai langkah awal, UI akan menyusun proposal penelitian yang melibatkan berbagai fakultas terkait. "Kami siap mendukung Kementerian PKP dalam penelitian di sektor perumahan ini," tegasnya.

Kerjasama ini menandai komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas dan efektivitas program perumahan nasional melalui pendekatan yang berbasis data dan melibatkan berbagai pihak terkait.

Program yang akan diteliti:

  • Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)
  • Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)