Kylian Mbappe Dipulangkan dari Rumah Sakit Usai Dirawat Karena Gastroenteritis Akut

Kabar baik datang dari kubu Real Madrid. Bintang lapangan hijau mereka, Kylian Mbappe, telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit setelah menjalani perawatan intensif akibat gastroenteritis akut. Mbappe sempat dilarikan ke rumah sakit pada Kamis pagi (19/6/2025) karena kondisinya yang memburuk.

Manajemen Real Madrid mengonfirmasi kepulangan Mbappe ke kamp latihan. "Mbappe akan terus menerima perawatan medis khusus dan secara bertahap akan diintegrasikan kembali ke dalam aktivitas tim," demikian pernyataan resmi klub.

Kendati demikian, Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, menekankan pentingnya pemantauan kondisi Mbappe secara berkelanjutan. Alonso belum dapat memastikan apakah Mbappe dapat tampil dalam pertandingan Real Madrid selanjutnya. "Kondisinya masih lemah akibat serangan virus. Kami akan terus memantau perkembangannya," ujar Alonso.

Absennya Mbappe sangat dirasakan pada laga pembuka Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Al Hilal. Real Madrid dijadwalkan untuk melakoni pertandingan kedua di Grup H Piala Dunia Antarklub 2025 pada Senin (23/6/2025) melawan Pachuca.

Lantas, apa sebenarnya gastroenteritis akut yang menyerang Mbappe? Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan saluran pencernaan, termasuk lambung dan usus. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun infeksi virus menjadi penyebab yang paling umum. Selain virus, bakteri, parasit, efek samping obat-obatan tertentu, atau paparan zat-zat toksik seperti logam berat juga dapat memicu terjadinya gastroenteritis.

Penyebab Gastroenteritis Akut:

Menurut keterangan resmi dari Real Madrid, gastroenteritis yang dialami Mbappe disebabkan oleh infeksi virus. Beberapa jenis virus yang kerap menjadi biang keladi gastroenteritis meliputi Norovirus, Rotavirus, dan Adenovirus.

Secara umum, gastroenteritis dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kronis dan akut. Perbedaan keduanya terletak pada durasi penyakit. Gastroenteritis kronis cenderung berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, meskipun kasusnya relatif jarang terjadi. Sementara itu, gastroenteritis akut, seperti yang dialami Mbappe, lebih sering dijumpai. Kondisi ini merupakan respons sementara tubuh terhadap infeksi atau paparan zat tertentu dan biasanya berlangsung singkat.

Gejala Gastroenteritis Akut:

Gastroenteritis ditandai dengan sejumlah gejala khas akibat peradangan pada lambung dan usus. Gejala-gejala umum yang sering dialami penderita gastroenteritis meliputi:

  • Diare (tinja encer dan berair)
  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Demam (pada beberapa kasus)

Dalam beberapa kasus, gastroenteritis dapat menyebabkan dehidrasi akibat diare dan muntah yang berlebihan. Tanda-tanda dehidrasi meliputi:

  • Mulut kering dan rasa haus yang berlebihan
  • Pusing, sakit kepala, atau bahkan pingsan
  • Mata atau pipi tampak cekung
  • Kelelahan
  • Turgor kulit menurun (kulit tidak segera kembali ke bentuk semula setelah dicubit)

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?

Berikut adalah beberapa tanda-tanda peringatan yang mengharuskan seseorang segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala gastroenteritis:

  • Perubahan kondisi mental, seperti kebingungan atau kehilangan energi
  • Demam tinggi
  • Diare yang berlangsung lebih dari dua hari
  • Muntah yang sering
  • Enam kali atau lebih diare encer dalam sehari
  • Nyeri hebat pada rektum atau perut
  • Tinja berwarna hitam atau berlumut
  • Tinja berdarah atau bernanah

Menurut data dari World Health Organization (WHO), terdapat sekitar empat miliar kasus gastroenteritis di seluruh dunia pada tahun 2000, dengan 2,2 juta kematian, sebagian besar terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Meningkatnya kesadaran mengenai gastroenteritis akut, seperti yang dialami oleh Kylian Mbappe, diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini.

Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional.