Farhan Dorong Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara Demi Dongkrak Pariwisata Jawa Barat

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, gencar menyuarakan aspirasi agar pemerintah pusat mempertimbangkan kembali pengoperasian Bandara Husein Sastranegara untuk penerbangan komersial. Langkah ini, menurutnya, krusial untuk memulihkan dan meningkatkan potensi pariwisata di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, yang mengalami penurunan signifikan dalam pendapatan sektor pariwisata.

Farhan menyoroti dampak pengalihan seluruh penerbangan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan Bandara Halim Perdanakusuma terhadap perekonomian daerah. Ia menggarisbawahi bahwa sebelum adanya perubahan kebijakan, Bandara Husein Sastranegara mampu melayani sekitar empat juta penumpang per tahun, yang mayoritas merupakan wisatawan domestik dan mancanegara. Dengan sentralisasi penerbangan di Jakarta, Jawa Barat kehilangan potensi pendapatan yang besar, sementara Jakarta justru diuntungkan.

Menurut data yang dikumpulkan, sebagian besar wisatawan yang mengunjungi Kota Bandung berasal dari luar Pulau Jawa, seperti Bali, Medan, Ujung Pandang, Balikpapan, dan Palembang. Selain itu, kontribusi signifikan juga datang dari wisatawan mancanegara, terutama dari negara-negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura. Farhan menekankan bahwa kontribusi penerbangan dari kota-kota di Pulau Jawa sangat kecil, bahkan mendekati nol persen, karena konektivitas darat yang memadai melalui jalan tol.

Farhan meyakini bahwa reaktivasi Bandara Husein Sastranegara akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Jawa Barat. Ia mengusulkan agar bandara tersebut difokuskan untuk melayani penerbangan dengan pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737, ATR, dan Airbus A320. Ia menyadari bahwa bandara tersebut tidak memungkinkan untuk melayani pesawat berbadan lebar seperti A330, 777, atau A380.

Usulan reaktivasi ini telah diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang menyatakan siap mendukung setelah adanya keputusan dari pemerintah pusat. Farhan berharap pemerintah pusat dapat segera memberikan lampu hijau, meskipun ia menyadari bahwa prosesnya mungkin bertahap dan tidak bisa langsung terealisasi secara penuh.