Ketegangan Meningkat: Warga Israel Menyuarakan Kekhawatiran di Tengah Konflik dengan Iran
Gelombang serangan terbaru dari Iran telah memicu kekhawatiran dan ketidakpastian di kalangan warga Israel. Pada Kamis pagi, sejumlah rudal menghantam wilayah Israel, termasuk kota Holon, pinggiran Tel Aviv di Ramat Gan, dan Rumah Sakit Soroka di Beer Sheba. Meskipun sistem pertahanan udara Israel berhasil mencegat sebagian besar proyektil, beberapa di antaranya berhasil menembus dan menyebabkan kerusakan serta korban jiwa.
Warga Israel mengungkapkan perasaan campur aduk antara ketahanan dan kecemasan. Lior, seorang warga yang enggan menyebutkan nama lengkapnya, mengatakan kepada DW bahwa meskipun hidup harus terus berjalan, situasi saat ini sangat meresahkan. Serangan yang terjadi di dekat tempat tinggal warga semakin meningkatkan rasa takut dan gelisah. Shira, warga lainnya, menggambarkan bagaimana sirene serangan udara yang berbunyi pada dini hari dan ledakan keras telah mengguncang lingkungannya, membuatnya bertanya-tanya berapa lama situasi ini akan berlangsung.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah lama menganggap Iran sebagai ancaman eksistensial bagi Israel. Retorika keras dan potensi tindakan militer terhadap Iran telah menjadi ciri khas kepemimpinannya. Namun, eskalasi baru-baru ini menandai perubahan signifikan dalam dinamika konflik.
Di tengah konflik yang berkepanjangan dengan Hamas di Gaza, Netanyahu menghadapi tekanan politik yang meningkat di dalam negeri. Kritik terhadap penanganan perang di Gaza dan tuduhan korupsi telah memperlemah posisinya. Sementara beberapa rival politik menuduhnya memperpanjang konflik untuk mempertahankan kekuasaan, mitra koalisi sayap kanan justru mengancam akan menjatuhkan pemerintah jika dia mengakhiri perang tanpa menghancurkan Hamas.
Terlepas dari perpecahan politik, dukungan publik untuk tindakan militer terhadap Iran tampak kuat. Jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas warga Yahudi Israel mendukung operasi militer terhadap Iran, sementara warga Arab Israel cenderung mendukung solusi diplomatik.
Ronny Arnon, seorang warga Ramat Gan, menggambarkan bagaimana serangan rudal telah menyebabkan kerusakan parah di lingkungannya. Dia menyatakan keprihatinannya tentang eskalasi konflik dan potensi konsekuensi yang tidak terduga.
Di tengah ketegangan dengan Iran, isu pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza tetap menjadi perhatian utama. Keluarga para sandera terus mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih tegas untuk membawa orang yang mereka cintai pulang. Anat Angrest, ibu dari seorang prajurit yang disandera, mengungkapkan kekhawatiran bahwa konflik dengan Iran dapat mengalihkan perhatian dari nasib para sandera di Gaza. Namun, dia juga menyatakan harapan bahwa melemahnya Iran dapat mengurangi dukungan untuk Hamas dan mempercepat berakhirnya perang di Gaza.
Seiring berjalannya konflik yang kompleks ini, warga Israel terus bergulat dengan rasa takut, ketidakpastian, dan harapan. Masa depan tetap tidak pasti, tetapi ketahanan dan tekad untuk terus maju tetap menjadi ciri khas masyarakat Israel.