PBSI Pertimbangkan Program Rangkap Sektor bagi Atlet Utama dengan Evaluasi Program Latihan

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyatakan tetap membuka peluang bagi para atlet utama untuk bermain rangkap sektor, namun dengan catatan penting terkait evaluasi dan konsolidasi program latihan yang lebih terstruktur antar sektor.

Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Eng Hian, menyampaikan hal ini menyusul keputusan untuk memfokuskan Siti Fadia Silva Ramadhanti, yang sebelumnya sempat bermain di dua sektor, hanya pada sektor ganda putri. Fadia, yang sempat dipasangkan dengan Lanny Tria Mayasari di ganda putri dan Dejan Ferdinansyah di ganda campuran sejak Januari hingga awal Juni, kini difokuskan pada ganda putri.

Penghentian program rangkap bagi Fadia didasari oleh pertimbangan hasil yang diraih dan efektivitas program latihan yang dinilai belum optimal. Fadia akan terus berlatih dan bertanding di ganda putri bersama Lanny, sementara Dejan akan dicarikan pasangan baru.

Eng Hian menjelaskan bahwa meskipun program rangkap untuk atlet utama seperti Fadia dihentikan sementara, PBSI tetap mendukung program serupa, terutama di level pratama. Menurutnya, bermain rangkap di level pratama masih memberikan manfaat positif bagi perkembangan atlet.

"Tetap terbuka, terutama di pratama. Untuk kategori ini, opsi bermain rangkap ini masih kami dukung dan berjalan," kata Eng Hian di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta.

Berbeda dengan level pratama, Eng Hian menekankan bahwa penerapan program rangkap bagi atlet utama memerlukan pertimbangan yang lebih matang. Tantangan utama terletak pada konsolidasi program latihan antar sektor yang seringkali memiliki perbedaan pendekatan dan prioritas.

"Di utama itu semestinya tidak ada masalah, tapi yang jadi kendala adalah bagaimana konsolidasi program latihan antarsektor. Pelatih kan pasti punya program dan ego masing-masing untuk memaksimalkan programnya. Ini yang harus dikonsolidasikan lebih bagus. Kalau pratama (tetap) lanjut," jelas Eng Hian.

Saat ini, beberapa pemain pratama yang menjalani program rangkap antara lain Rinjani Kwinara Nastine, yang bermain di ganda campuran bersama Raymond Indra dan ganda putri bersama Isyana Syahira Meida. Rinjani tercatat pernah meraih juara di Luxembourg Open 2025 (ganda putri), semifinalis di ganda campuran, serta runner-up dan semifinalis di State Denmark Challenge pada Mei 2025.

Selain itu, Az Zahra Ditya Ramadhani juga bermain di dua sektor, yaitu ganda campuran dan ganda putri. PBSI akan terus memantau dan mengevaluasi program rangkap di level pratama untuk memastikan efektivitasnya dalam mengembangkan potensi atlet muda.