Anak Usaha Chandra Asri Pacific, Chandra Daya Investasi Tbk, Optimistis Raih Sentimen Positif dari IPO di Tengah Geliat Transisi Energi
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), tengah bersiap untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO). Perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan dan penyediaan energi ini menawarkan sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham biasa atas nama, yang merupakan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 170 hingga Rp 190 per saham selama masa bookbuilding.
Dengan penawaran harga tersebut, CDIA berpotensi meraup dana segar hingga Rp 2,37 triliun dari IPO ini. Langkah CDIA ini mendapatkan sorotan positif dari para analis, salah satunya Director PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada. Ia menilai bahwa langkah Grup Prajogo Pangestu, yang menaungi CDIA, untuk mengembangkan bisnis ke arah energi baru terbarukan (EBT) akan menjadi sentimen positif bagi operasional perusahaan.
Reza menambahkan, era transisi energi yang sedang bergulir saat ini seharusnya menjadi momentum bagi perusahaan seperti CDIA untuk mengembangkan potensi bisnisnya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Ia juga menyoroti rekam jejak sukses emiten-emiten lain milik Prajogo Pangestu yang telah lebih dulu melantai di bursa saham, yang diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi CDIA.
Sebelumnya, pengamat pasar modal dari Panin Sekuritas, Reydi Octa, mengungkapkan bahwa dana yang diperoleh CDIA dari IPO akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur dan logistik maritim perusahaan. Rencana penggunaan dana tersebut meliputi penambahan armada kapal, pembiayaan operasional, dan pembangunan fasilitas penunjang lainnya.
Selain itu, CDIA juga akan menerima suntikan modal sebesar 185 juta dollar AS dari TPIA dan mitranya, Phoenix Power BV, yang merupakan bagian dari EGCO Group Thailand. Investasi ini semakin memperkuat posisi CDIA di sektor infrastruktur. Reydi menilai bahwa kemitraan dengan EGCO (Group Thailand) akan menambah daya tarik CDIA di mata investor.
Reydi Octa juga membandingkan antusiasme pasar terhadap IPO CDIA dengan IPO Barito Renewables Energy (BREN) sebelumnya. Ia menyebutkan, keberhasilan CDIA akan sangat bergantung pada harga penawaran yang wajar, pelaksanaan ekspansi yang tepat, dan kinerja bisnis setelah saham diperdagangkan di bursa.
Berikut alokasi dana IPO CDIA:
- Penambahan armada kapal
- Pembiayaan operasional
- Pembangunan fasilitas penunjang lainnya
Reydi Octa menambahkan, harga IPO yang terjangkau berpotensi mendorong kenaikan harga saham CDIA setelah listing. Namun, ia mengingatkan bahwa lonjakan harga saham BREN yang signifikan dipicu oleh berbagai faktor, bukan hanya harga awal yang rendah. Jika semua berjalan sesuai rencana, CDIA berpotensi menjadi salah satu saham unggulan di sektor infrastruktur yang layak diperhatikan oleh para investor.
Investor juga menantikan perkembangan kinerja keuangan dan operasional CDIA setelah IPO sebagai bahan pertimbangan investasi. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, CDIA memiliki prospek yang menjanjikan berkat dukungan dari Grup TPIA dan kemitraan strategis dengan EGCO Group Thailand. Pelaksanaan ekspansi yang tepat dan performa bisnis yang solid akan menjadi kunci keberhasilan CDIA di pasar modal.