Presiden Prabowo Tampil di SPIEF 2025, Akui Gugup di Forum Ekonomi Internasional Perdana

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, membuka penampilannya di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) ke-28 dengan pengakuan jujur tentang kegugupannya. Forum bergengsi yang berlangsung di St. Petersburg, Rusia, pada hari Jumat, 20 Juni 2025, menandai debut Prabowo sebagai pembicara di panggung ekonomi internasional.

"Pada kesempatan yang baik ini, izinkan saya memperkenalkan diri," kata Prabowo kepada hadirin. "Saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, baru dilantik pada 20 Oktober 2024. Dan ini adalah forum ekonomi internasional pertama saya. Jadi, mohon maaf jika saya terlihat sedikit gugup," ujarnya, disambut dengan senyum dan anggukan dari para peserta.

Kehadiran Prabowo di SPIEF 2025 menggarisbawahi pentingnya Indonesia dalam percaturan ekonomi global. Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, dengan tambahan sekitar lima juta kelahiran setiap tahun, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Pemerintah Indonesia saat ini tengah fokus untuk memanfaatkan potensi ini demi meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti peran strategis SPIEF sebagai platform yang mempertemukan para pemimpin dari berbagai belahan dunia, termasuk negara-negara Barat, Selatan, Timur, dan kawasan Eurasia. Beliau menekankan bahwa Indonesia melihat SPIEF sebagai kesempatan emas untuk membangun kepercayaan strategis dan menjalin kesepakatan yang saling menguntungkan, di tengah kompleksitas geopolitik global yang semakin meningkat.

"Ini adalah kesempatan untuk membuat kesepakatan dalam situasi geopolitik yang semakin rumit. Kesepakatan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidup dan kesuksesan bersama kita," tegas Prabowo.

Pada sesi pleno forum, Presiden Prabowo mendapat kehormatan menjadi pembicara kedua setelah Presiden Rusia Vladimir Putin. Sesi ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting lainnya, termasuk Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile, Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang, dan Penasihat Keamanan Nasional Bahrain Nasser bin Hamad Al Khalifa.

SPIEF sendiri merupakan ajang tahunan yang mempertemukan para pemimpin bisnis global untuk membahas isu-isu ekonomi utama dunia, khususnya yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Forum ini telah diselenggarakan sejak tahun 1997 dan sejak tahun 2006, diadakan di bawah naungan Presiden Rusia. SPIEF 2025 berlangsung dari tanggal 18 hingga 21 Juni dan diharapkan menghasilkan solusi inovatif dan kemitraan strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan.