Presiden Prabowo Dorong Investasi Rusia di Indonesia dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg

Presiden RI, Prabowo Subianto, memanfaatkan forum internasional untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik bagi pengusaha Rusia dan negara lainnya. Hal ini disampaikan saat berpidato di The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) di St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025).

Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo menyinggung kedekatan relasinya dengan sejumlah perusahaan asal Rusia. Sebelum menjabat sebagai presiden, Prabowo dikenal sebagai pengusaha yang aktif menjalin kemitraan bisnis dengan berbagai pihak, termasuk dari Rusia. Pengalaman ini, menurutnya, menjadi modal penting untuk mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Rusia.

"Sebelum saya terpilih, saya adalah seorang wirausaha dan saya memiliki hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan Rusia," ungkapnya. "Saudara laki-laki saya telah aktif di bidang ini selama bertahun-tahun, saya rasa lebih dari dua dekade. Jadi kami mengenal perusahaan-perusahaan Rusia dan kami ingin melihat Rusia lebih banyak berpartisipasi dalam ekonomi kami," tambahnya.

Prabowo menekankan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap investasi asing dan siap menjalin kerjasama dengan berbagai negara. Ia secara khusus mengundang para pengusaha Rusia untuk berinvestasi di Indonesia, menjanjikan iklim investasi yang kondusif dan peluang bisnis yang menjanjikan. Indonesia terus berupaya menciptakan lingkungan bisnis yang lebih baik dengan menyederhanakan regulasi dan meningkatkan infrastruktur.

Meski memiliki hubungan baik dengan Rusia, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap prinsip non-blok dan kebijakan luar negeri yang bebas aktif. Indonesia akan terus menjalin hubungan baik dengan semua negara, tanpa memihak pada blok atau aliansi tertentu. Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Rusia dalam tercapainya perjanjian kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Eurasia. Selain itu, Prabowo menyinggung keberhasilan Indonesia dalam menyelesaikan negosiasi perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan 11 negara di kawasan Asia-Pasifik (CPTPP) dan permohonan bergabung dengan OECD.

Dalam sesi pleno SPIEF, Prabowo menjadi pembicara kedua setelah Presiden Rusia Vladimir Putin. Forum ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile, Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang, dan Penasihat Keamanan Nasional Bahrain Nasser bin Hamad Al Khalifa.

Kehadiran Prabowo di SPIEF 2025 menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Rusia dan negara-negara lain. Indonesia berharap dapat menarik investasi asing yang lebih besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.

  • Indonesia terbuka untuk bisnis.
  • Indonesia tidak akan berpihak kepada aliansi manapun.
  • Indonesia telah menyelesaikan negosiasi perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan 11 negara di kawasan Asia-Pasifik (CPTPP) dan telah meminta untuk bergabung dengan organisasi kerja sama ekonomi negara barat, OECD.

"Kami akan bekerja sama dengan Anda untuk kolaborasi yang damai, hidup berdampingan secara damai dengan semua negara," pungkasnya.