Pelni Ajukan Tambahan Modal Guna Rampungkan Pengadaan Tiga Armada Baru

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) tengah berupaya meremajakan armadanya dengan melakukan pengadaan tiga kapal baru. Langkah ini diambil mengingat sebagian besar kapal yang beroperasi saat ini telah memasuki usia operasional yang cukup tua, yaitu sekitar 30 tahun.

Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan dukungan awal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) berupa uang muka sebesar Rp 1,5 triliun pada akhir tahun 2024. Dana ini digunakan sebagai modal awal untuk pemesanan tiga unit kapal baru tersebut. "Uang muka sebesar Rp 1,5 triliun ini sangat membantu kami dalam memulai proses peremajaan armada secara bertahap," ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (20/6/2025).

Untuk melunasi biaya pengadaan ketiga kapal tersebut, Pelni mengajukan kembali tambahan PMN sebesar Rp 2,5 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Saat ini, pengajuan tersebut masih dalam tahap proses dan diharapkan dapat disetujui pada Agustus tahun ini. "Kami sangat berharap pengajuan PMN sebesar Rp 2,5 triliun ini dapat segera terealisasi untuk mempercepat proses pengadaan kapal," imbuh Andayani.

Lebih lanjut, Andayani menjelaskan bahwa jika seluruh proses berjalan sesuai rencana, ketiga kapal baru tersebut diharapkan dapat mulai beroperasi pada akhir tahun 2028. Kehadiran kapal-kapal baru ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan Pelni kepada masyarakat.

Rincian Pengadaan Kapal:

  • Tujuan Pengadaan: Peremajaan armada kapal Pelni yang sudah tua.
  • Jumlah Kapal: 3 unit.
  • Sumber Pendanaan:
    • Uang Muka PMN (2024): Rp 1,5 triliun.
    • Pengajuan Tambahan PMN (2025): Rp 2,5 triliun.
  • Target Operasional: Akhir tahun 2028.

Dengan adanya tambahan armada baru ini, Pelni optimis dapat memberikan layanan transportasi laut yang lebih baik, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat Indonesia.