Prabowo Soroti Ancaman 'State Capture' di Negara Berkembang, Fokus pada Pemerintahan Bersih dan Kesejahteraan Rakyat
Dalam forum internasional yang digelar di St. Petersburg, Rusia, Presiden Prabowo Subianto menyoroti potensi bahaya yang mengintai negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, yang dikenal dengan istilah state capture. Prabowo mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kolusi antara para pemodal besar, pejabat pemerintah, dan elite politik, yang dapat menghambat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Prabowo, praktik koruptif semacam ini dapat menggagalkan upaya pengentasan kemiskinan dan memperluas kelas menengah. Oleh karena itu, pemerintahannya mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah kemiskinan, memerangi kelaparan, dan memberikan perlindungan kepada kelompok-kelompok rentan. Selain itu, prioritas utama adalah menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari korupsi.
"Kita telah memilih filosofi yang pada hakikatnya dan secara sederhana dapat disederhanakan menjadi satu kalimat, the greatest good for the greatest many, itulah filosofi kita," tegas Prabowo. Ia menekankan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk bekerja demi kepentingan sebanyak mungkin orang, dan kunci untuk mencapai pembangunan yang pesat adalah dengan memiliki pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga memaparkan beberapa pencapaian signifikan yang telah diraih pemerintahannya dalam waktu singkat. Salah satunya adalah peningkatan produksi beras dan jagung sebesar 50 persen. Saat ini, cadangan beras pemerintah di gudang Bulog mencapai 4,4 juta ton, yang merupakan peningkatan produksi terbesar dalam sejarah Republik Indonesia.
Prabowo menjelaskan bahwa peningkatan ini merupakan hasil dari upaya peningkatan efisiensi, pemberantasan korupsi, deregulasi, dan pemangkasan regulasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Ia meyakini bahwa dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia dapat mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
Beberapa langkah konkret yang telah diambil antara lain:
- Peningkatan efisiensi di berbagai sektor
- Pemberantasan korupsi secara tegas
- Deregulasi untuk mempermudah investasi dan bisnis
- Pemangkasan regulasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi
Prabowo optimis bahwa dengan kerja keras dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat mengatasi tantangan-tantangan yang ada dan mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.