Kondisi Terminal Tanjung Priok Dikeluhkan Penumpang: Fasilitas Rusak Tak Kunjung Diperbaiki
Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi sorotan terkait kondisi fasilitas yang dinilai kurang memadai. Keluhan ini terutama datang dari para penumpang yang mengharapkan adanya perbaikan segera terhadap fasilitas-fasilitas yang rusak.
Zaenal, seorang penumpang berusia 60 tahun, mengungkapkan kekecewaannya saat ditemui di terminal pada Jumat (20/6/2025). Ia menyoroti kondisi tempat duduk di ruang tunggu lantai dua yang sudah banyak mengalami kerusakan. "Agar lebih bagus lagi, ini kan masih baru sekitar 2-3 tahunan dibangun semua, cuma tempat duduknya udah pada rusak," ujarnya.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Selamet, seorang pegawai perusahaan otobus (PO). Ia berharap Terminal Tanjung Priok dapat berbenah dan mencontoh terminal-terminal lain yang lebih baik dalam hal fasilitas dan kebersihan. Selamet secara khusus menyebut terminal di Magelang, Jawa Tengah, sebagai contoh ideal.
"Harusnya kayak seperti di daerah saya Magelang, terminal daerah tapi istimewa, fasilitas memadai, bersih," kata Selamet. Ia menambahkan bahwa ruang tunggu penumpang di Terminal Magelang sangat nyaman dan teratur, bahkan calo tiket tidak diperbolehkan masuk ke area tersebut. "Misalnya, khusus yang masuk ke dalam aja penumpangnya, calo di luar semua," jelasnya.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa sejumlah fasilitas di ruang tunggu lantai dua Terminal Tanjung Priok memang mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Beberapa bangku terlihat rusak, berkarat, dan tidak layak untuk diduduki. Selain itu, rolling door yang berfungsi sebagai penutup ruangan juga dalam kondisi hancur.
Menurut Selamet, kerusakan pada bangku-bangku tersebut mulai terlihat sejak bulan Ramadhan lalu, sementara rolling door sudah rusak selama bertahun-tahun. Ironisnya, hingga saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak terkait. Kondisi ini tentu saja sangat disayangkan, mengingat terminal merupakan salah satu pintu gerbang penting bagi transportasi publik di Jakarta.