Prabowo Ungkap Prioritas Utama Pemerintahan Indonesia di Forum Ekonomi Rusia

Dalam forum ekonomi internasional yang bergengsi, St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Presiden Prabowo Subianto memaparkan visi dan prioritas utama pemerintahannya kepada audiens global. Acara yang berlangsung di Rusia ini menjadi panggung bagi Prabowo untuk menggarisbawahi fokus utama Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Prabowo menjelaskan empat pilar utama yang akan menjadi landasan pemerintahannya. Pertama, Indonesia menargetkan swasembada pangan. Hal ini merupakan respons terhadap kebutuhan mendesak untuk memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama mengingat pertumbuhan populasi yang signifikan setiap tahunnya. Dengan angka kelahiran mencapai lima juta bayi per tahun, pemerintah harus memastikan kecukupan gizi dan ketahanan pangan bagi generasi mendatang.

Kedua, Prabowo menekankan pentingnya swasembada energi. Ketergantungan pada impor energi menjadi perhatian utama, dan pemerintahannya bertekad untuk mengembangkan sumber-sumber energi domestik, termasuk energi terbarukan, guna mencapai kemandirian energi. Langkah ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada negara lain, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong inovasi di sektor energi.

Prioritas ketiga yang diungkapkan Prabowo adalah peningkatan kualitas pendidikan. Ia menyadari bahwa di era global yang kompetitif, sumber daya manusia yang berkualitas adalah kunci untuk memenangkan persaingan. Pemerintahannya akan berinvestasi dalam pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat Indonesia, sehingga mereka dapat bersaing di pasar kerja global dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi.

Keempat, Prabowo menekankan percepatan industrialisasi. Transformasi ekonomi dari berbasis pertanian menjadi industri manufaktur dan jasa yang maju adalah agenda penting pemerintahannya. Industrialisasi akan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, menarik investasi asing, dan membuka peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.

Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung pentingnya pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi. Ia meyakini bahwa tata kelola pemerintahan yang baik adalah fondasi untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan memberantas korupsi dan meningkatkan transparansi, pemerintah dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik lebih banyak investor asing ke Indonesia.

Prabowo mengutip falsafah "the greatest good for the greatest many" sebagai pedoman utama pemerintahannya. Falsafah ini menekankan bahwa setiap kebijakan dan tindakan pemerintah harus ditujukan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin orang. Dengan berpegang pada prinsip ini, Prabowo bertekad untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

SPIEF 2025 sendiri mengusung tema "Shared Values as the Foundation of Growth in a Multipolar World," yang menyoroti pentingnya nilai-nilai bersama dalam membangun ekonomi global yang inklusif dan berkelanjutan. Forum ini dihadiri oleh para pemimpin dunia, ekonom, dan tokoh bisnis terkemuka dari berbagai negara, yang membahas isu-isu strategis dan mencari solusi untuk tantangan-tantangan global.

Kehadiran Prabowo di SPIEF 2025 menunjukkan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam forum-forum internasional dan menjalin kemitraan dengan negara-negara lain dalam memajukan kepentingan bersama. Dengan memaparkan visi dan prioritasnya di forum ini, Prabowo berharap dapat menarik perhatian investor asing dan memperkuat hubungan ekonomi Indonesia dengan Rusia dan negara-negara lainnya.