Lindungi Pendengaran Anda: Tips Penggunaan Headset yang Aman dari Dokter Spesialis THT
Jaga Kesehatan Telinga Anda: Panduan Lengkap Penggunaan Headset yang Aman
Peningkatan penggunaan headset dan earphone di era digital ini membawa konsekuensi tersendiri bagi kesehatan pendengaran. Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan mendengarkan musik atau audio dengan volume tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen. Gejala awal seperti telinga berdenging atau sensasi penuh di telinga seringkali diabaikan, padahal ini merupakan sinyal peringatan yang tidak boleh diabaikan.
Dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL(K), seorang ahli THT, menekankan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran, terutama bagi mereka yang sering menggunakan headset. Dalam sebuah webinar yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, beliau memberikan panduan praktis tentang cara menggunakan headset dengan aman untuk mencegah kerusakan pendengaran.
Strategi Efektif Mencegah Kerusakan Pendengaran Akibat Headset
Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat Anda lakukan untuk melindungi pendengaran Anda:
- Aturan 60/60: Batasi penggunaan headset hingga 60 menit sehari dengan volume tidak lebih dari 60%. Hindari penggunaan volume maksimal, terutama jika indikator volume pada perangkat Anda sudah menunjukkan level bahaya. Prinsip ini, yang direkomendasikan oleh WHO, tetap relevan meskipun teknologi audio terus berkembang.
- Istirahat Teratur: Berikan telinga Anda waktu istirahat setelah setiap jam penggunaan headset. Idealnya, istirahatkan telinga selama minimal 5 menit.
- Pemilihan Headset yang Tepat: Pilih jenis headset yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan Anda. Headset over-ear dengan fitur active noise cancellation (ANC) sangat direkomendasikan untuk digunakan di lingkungan yang bising. Fitur ANC membantu meredam suara bising dari luar, sehingga Anda tidak perlu meningkatkan volume untuk mendengarkan audio dengan jelas. Namun, perlu diingat untuk tidak menggunakan headset jenis ini saat berjalan atau berkendara, karena dapat menghalangi Anda mendengar suara-suara penting dari lingkungan sekitar.
- Headset Konduksi Tulang: Bone conduction headset bisa menjadi pilihan yang lebih aman untuk aktivitas di luar ruangan. Jenis headset ini tidak menutupi liang telinga, sehingga Anda tetap dapat mendengar suara lingkungan sekitar sambil mendengarkan audio.
- Hindari Kebiasaan Buruk: Hindari kebiasaan menggunakan headset sambil tidur atau belajar hingga tertidur. Penggunaan headset semalaman dengan volume yang terus berputar dapat menyebabkan kerusakan pendengaran yang signifikan. Selain itu, hindari menggunakan headset di transportasi umum tanpa fitur noise cancellation, karena Anda cenderung meningkatkan volume untuk mengalahkan kebisingan lingkungan.
-
Pemeriksaan Pendengaran Rutin: Jika Anda adalah pengguna headset aktif, lakukan pemeriksaan pendengaran setidaknya setahun sekali. Pemeriksaan ini sangat penting, terutama jika Anda memenuhi dua atau lebih kriteria berikut:
- Menggunakan headset lebih dari 4 jam sehari
- Menggunakan volume di atas 80%
- Mengalami nyeri atau telinga berdenging setelah menggunakan headset
Pemeriksaan pendengaran meliputi audiometri standar dan tes kemampuan mendengar dalam kondisi bising. Beberapa pemeriksaan ini mungkin dapat diakses melalui layanan BPJS dengan rujukan yang sesuai.
Kerusakan pendengaran akibat penggunaan headset bersifat permanen dan tidak dapat dipulihkan. Oleh karena itu, pencegahan adalah kunci utama. Mulailah dengan membatasi durasi dan volume penggunaan headset, memilih perangkat yang sesuai, dan menjaga kebersihan serta kesehatan telinga Anda.
Dr. Fikri mengingatkan, "Jaga pendengaran Anda sebelum hilang dan tidak bisa diperbaiki."