Jejak Mafia Mumbai dalam Industri Film Bollywood: Dulu, Kini, dan Ancaman Tersembunyi

markdown Industri film Bollywood yang gemerlap ternyata menyimpan sisi gelap yang melibatkan uang haram dan ancaman dari dunia bawah. Sejak era 1960-an, tokoh-tokoh mafia Mumbai telah menanamkan pengaruhnya dalam industri ini, sebuah praktik yang terus berlangsung hingga kini.

Awalnya, tokoh seperti Haji Mastan dikenal sering berinteraksi dengan bintang film, menandai awal mula perputaran uang ilegal di industri hiburan. Kemudian, muncul nama Dawood Ibrahim, gembong penjahat yang ditakuti di Mumbai, yang tak segan mengancam para aktor untuk membintangi film-film yang didanainya. Tujuan utama mereka adalah mencuci uang hasil kegiatan ilegal melalui produksi film.

Salah satu contoh paling terkenal adalah film "Chori Chori Chupke Chupke" yang dirilis pada tahun 2003. Film yang dibintangi oleh Salman Khan, Preity Zinta, dan Rani Mukerji ini terungkap didanai oleh kelompok kriminal. Kasus ini menyeret sejumlah nama besar dan mengungkap betapa dalamnya cengkeraman mafia dalam industri perfilman.

Preity Zinta menjadi satu-satunya aktris yang berani bersaksi melawan dunia bawah dalam persidangan. Dalam sebuah acara di India Today pada tahun 2018, ia mengenang masa-masa sulit tersebut. Ia mengungkapkan ketakutannya dan kekecewaannya karena rekan-rekannya memilih untuk bungkam.

"Jika saya tahu semua orang akan mundur, saya juga akan melakukannya," ujarnya. "Itu adalah masa yang menakutkan dalam hidup saya. Seharusnya saya dilindungi. Apa pun yang saya katakan di pengadilan langsung ditayangkan di TV sepuluh menit kemudian."

Zinta juga menyinggung upaya pembunuhan terhadap pembuat film Rakesh Roshan, yang semakin menambah ketegangan dan paranoia di lokasi syuting. Bahkan, ia mengaku pernah mengalami pelecehan di lokasi syuting.

"Saya bisa mengatasi stres, tetapi tidak dengan orang-orang yang melecehkan saya," katanya. Ia juga menceritakan bagaimana ia belajar untuk tidak mengangkat telepon dari nomor dengan kode +92, yang diduga berasal dari orang-orang yang mengancamnya.

Berkat keberanian Preity Zinta, beberapa orang yang terlibat dalam pendanaan film tersebut berhasil ditangkap. Namun, Anjum Fazlani, antek Chhota Shakeel yang ditangkap dalam kasus ini, dibebaskan pada tahun 2010. Bahkan, Salman Khan, yang juga bersaksi di pengadilan, mengaku tidak dapat mengenali Fazlani.

Pada tahun 2003, pengadilan khusus di Mumbai menghukum pemodal Bharat Shah dan menjatuhkan hukuman satu tahun penjara. Namun, Shah dibebaskan karena telah menjalani masa tahanan selama 14 bulan.

Kasus "Chori Chori Chupke Chupke" menjadi simbol betapa rentannya industri film Bollywood terhadap infiltrasi kejahatan terorganisir. Meskipun upaya penegakan hukum telah dilakukan, tantangan untuk memberantas praktik pencucian uang dan ancaman kekerasan di industri ini masih sangat besar. Perlu adanya upaya kolektif dari semua pihak, termasuk pemerintah, aparat penegak hukum, dan pelaku industri film, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bersih dari pengaruh mafia.