Kontroversi di Tulungagung: Siswa SD Menyawer Biduan, Sekolah dan Wali Murid Saling Lempar Tanggung Jawab

Aksi sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Tulungagung yang menyawer biduan saat acara sekolah menuai kecaman. Video yang viral di media sosial memperlihatkan siswa berseragam SD berjoget diiringi musik organ tunggal dan memberikan uang kepada biduan wanita.

Insiden tersebut terjadi di SDN 1 Kenayan, Tulungagung, dalam acara Tasyakuran dan Pelepasan Siswa Kelas 6. Video berdurasi satu menit itu menampilkan beberapa siswa berjoget bersama dua penyanyi, seorang pria dan seorang wanita. Salah satu siswa terlihat memberikan uang lembaran kepada penyanyi wanita. Bahkan, seorang wanita berkerudung terlihat menyerahkan uang kepada siswa untuk disawerkan kepada biduan.

Kepala SDN 1 Kenayan, Admim Kholisina, membenarkan kejadian tersebut tetapi membantah bahwa aksi saweran merupakan bagian dari agenda resmi sekolah. Ia menyatakan bahwa acara hiburan itu adalah inisiatif paguyuban wali murid kelas 6 dan guru-guru sudah meninggalkan lokasi saat kejadian berlangsung.

Menurut Admim, pihak sekolah sebelumnya telah mengadakan acara perpisahan siswa kelas 6 secara sederhana dengan seremonial pelepasan topi SD, paduan suara, pelepasan balon, dan sambutan-sambutan. Setelah acara resmi selesai, wali murid mengadakan acara tambahan berupa pemotongan tumpeng dan hiburan organ tunggal di dalam kelas.

"Guru-guru diundang di kelas itu hanya untuk mengalungkan tanda ke siswa dan potong tumpeng. Setelah acara selesai dan pembagian konsumsi, guru-guru meninggalkan lokasi dan kembali ke ruang guru," jelas Admim.

Saat itulah, pentas organ tunggal dimulai dan terjadi aksi joget dan saweran oleh para siswa. Seorang wali murid merekam kejadian itu dan mengunggahnya ke grup WhatsApp paguyuban.

Admim menyayangkan kejadian tersebut dan menilai tindakan siswa tidak pantas. Pihak sekolah kemudian memanggil perwakilan paguyuban wali murid untuk klarifikasi. Salah satu wali murid berinisial RM meminta maaf secara lisan dan tertulis kepada pihak sekolah dan semua pihak yang merasa tidak nyaman dengan video tersebut. Ia menyatakan bahwa kegiatan itu adalah inisiatif pribadinya dan merupakan ungkapan kegembiraan atas kelulusan anak-anak mereka.

Dinas Pendidikan Tulungagung juga memberikan teguran kepada SDN 1 Kenayan dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, mengatakan bahwa teguran telah disampaikan kepada pihak sekolah melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar. Pihaknya berharap pihak sekolah lebih selektif dan melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan yang diselenggarakan di lingkungan pendidikan.