Hutama Karya Ungkap Strategi Atasi Kendala Pembangunan IKN Demi Capai Target 2025

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur merupakan proyek strategis nasional yang menuntut sinergi dan inovasi dari berbagai pihak. PT Hutama Karya (Persero), sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur IKN, menghadapi berbagai tantangan kompleks dalam mewujudkan visi kota berkelanjutan ini.

Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menjelaskan bahwa terdapat tiga kendala utama yang dihadapi dalam proyek IKN, yakni curah hujan tinggi, kondisi geoteknik yang kompleks, dan penyesuaian anggaran. Curah hujan tinggi di lokasi IKN dapat menghambat proses konstruksi, terutama pekerjaan yang memerlukan kondisi kering seperti pengaspalan dan pekerjaan struktural. Kondisi geoteknik yang beragam, mulai dari tanah lunak hingga tanah rawa, juga menyulitkan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, gedung, dan bendungan. Selain itu, penyesuaian anggaran yang diperlukan untuk mengakomodasi biaya tak terduga seperti pembebasan lahan atau kenaikan harga material juga menjadi tantangan tersendiri.

Strategi Percepatan

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Hutama Karya menerapkan sejumlah strategi percepatan yang inovatif dan berbasis teknologi. Salah satunya adalah penggunaan Building Information Modeling (BIM) untuk mengintegrasikan desain dan perencanaan proyek, sehingga meningkatkan efisiensi dan akurasi. Teknologi mmGPS juga diterapkan untuk memastikan presisi dalam pekerjaan pengaspalan, terutama pada proyek Jalan Tol IKN Segmen 3A Karangjoang-KKT Kariangau yang telah rampung 100%. Teknologi ini membantu mengurangi dampak cuaca buruk dan mempercepat pelaksanaan proyek.

Dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia, Hutama Karya melibatkan tenaga kerja lokal dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan seperti Sekolah Site Operation Manager (SOM) dan short course untuk meningkatkan keterampilan teknis, manajerial, dan kepemimpinan. Program ini terbukti efektif dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan kini diterapkan di IKN untuk memastikan kualitas dan ketepatan waktu.

Hutama Karya juga menerapkan pengawasan ketat terhadap jadwal pelaksanaan proyek untuk memastikan setiap proyek selesai sesuai kontrak. Pengawasan ini juga mencakup kepatuhan terhadap standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta kelestarian lingkungan. Untuk mengatasi tantangan pembebasan lahan dan penyesuaian anggaran, Hutama Karya berkoordinasi aktif dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Otorita IKN, dan masyarakat setempat.

Progres Proyek Strategis di IKN

Hingga pekan kedua Juni 2025, Hutama Karya mencatatkan kemajuan signifikan pada 12 proyek IKN, di antaranya:

  • Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 2: 100% selesai
  • Rusun ASN 2: 94%
  • Rumah Sakit Vertikal IKN: 100% selesai
  • Pembangunan Fasilitas Sisi Darat Bandara VVIP IKN: 100% selesai
  • Jalan Tol IKN Segmen 3A Karangjoang-KKT Kariangau: 100% selesai
  • Masjid Negara IKN: 69%
  • Sarana dan Prasarana 1B: 94%
  • Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP: 44%
  • Fender Jembatan Pulau Balang: 100% selesai
  • Jembatan Pulau Balang: 100% selesai
  • Tol IKN Segmen P. Balang - Sp. Riko (5B): 67%
  • Tol IKN Segmen 3A-2 Karangjoang - KKTKariangau: 69%

Adjib Al Hakim menegaskan bahwa infrastruktur yang dibangun Hutama Karya di IKN tidak hanya bertujuan menyelesaikan proyek fisik, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Dengan dukungan teknologi dan strategi percepatan, Hutama Karya optimistis seluruh proyek akan selesai tepat waktu dan tepat mutu, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai kota modern dan berkelanjutan.