Gelombang Naturalisasi: Minat Warga Turki untuk Mendapatkan Kewarganegaraan Jerman Meningkat Tajam

Meningkatnya Daya Tarik Jerman Bagi Warga Turki: Sebuah Fenomena Migrasi

Jerman, dengan stabilitas ekonomi dan sistem hukum yang kuat, semakin menarik minat warga Turki yang mencari peluang baru di luar negeri. Data terbaru menunjukkan lonjakan signifikan dalam jumlah warga negara Turki yang memperoleh kewarganegaraan Jerman. Menurut statistik resmi dari Statista Jerman, pada tahun 2024, sebanyak 22.525 warga Turki berhasil menjadi warga negara Jerman. Angka ini mencerminkan peningkatan sekitar 110% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menempatkan Turki sebagai negara asal kedua terbanyak setelah Suriah dalam daftar penerima kewarganegaraan Jerman.

Fenomena ini tidak hanya didorong oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh pertimbangan praktis dan politik. Alaz Smer, seorang pengacara asal Turki yang telah tinggal di Jerman selama delapan tahun, menjelaskan bahwa kewarganegaraan Jerman menjadi tujuan utama bagi banyak migran. Birokrasi yang ketat di Jerman membuat proses perizinan tinggal menjadi tantangan tersendiri, sehingga kewarganegaraan menjadi solusi untuk menghindari kesulitan administratif.

Paspor Jerman: Lebih dari Sekadar Identitas

Bagi sebagian warga Turki, paspor Jerman bukan hanya tentang kemudahan birokrasi, tetapi juga tentang mobilitas global dan hak politik. Burak Keceli, seorang ilmuwan komputer lulusan Universitas Bogazici di Istanbul, menyoroti pentingnya paspor Jerman yang kuat. Dengan paspor Jerman, ia dapat melakukan perjalanan ke banyak negara tanpa memerlukan visa, sebuah keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan paspor Turki. Indeks Paspor Global 2025 menempatkan paspor Jerman di peringkat kelima dunia, memungkinkan perjalanan bebas visa atau visa on arrival ke 122 negara, sementara paspor Turki hanya memungkinkan akses ke 69 negara.

Reformasi Hukum Kewarganegaraan: Katalisator Peningkatan

Reformasi undang-undang kewarganegaraan Jerman pada Juni 2024, yang memungkinkan kewarganegaraan ganda, juga menjadi faktor pendorong utama dalam peningkatan jumlah naturalisasi. Bagi banyak migran, mempertahankan kewarganegaraan asli adalah hal yang sangat penting. Alaz Smer, misalnya, tidak ingin kehilangan hak memilih di Turki, sementara Burak Keceli menganggap kewarganegaraan ganda sebagai hak yang sangat positif.

Sebelum reformasi, warga negara non-Uni Eropa dan Swiss harus melepaskan kewarganegaraan asli mereka untuk mendapatkan paspor Jerman. Namun, dengan opsi kewarganegaraan ganda, keputusan untuk naturalisasi menjadi lebih mudah bagi banyak orang.

Faktor Politik dan Ekonomi di Turki: Pendorong Migrasi

Selain faktor-faktor yang berkaitan dengan Jerman, situasi politik dan ekonomi di Turki juga memainkan peran penting dalam keputusan warga Turki untuk mencari kewarganegaraan Jerman. Tekanan terhadap kebebasan berekspresi dan kebebasan pers di Turki, serta krisis ekonomi yang berkepanjangan, telah mendorong banyak orang untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Jerman.

Alaz Smer, yang awalnya bercita-cita menjadi akademisi, merasa bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan secara bebas di Turki. Krisis ekonomi juga menjadi pertimbangan penting. Nilai tukar lira Turki terhadap euro telah merosot tajam dalam beberapa tahun terakhir, yang semakin memperburuk kondisi ekonomi di Turki.

Tantangan Integrasi: Rasisme dan Diskriminasi

Meski telah menjadi warga negara Jerman, banyak warga Jerman asal Turki tetap merasakan ikatan yang kuat dengan negara asal mereka. Alaz Smer mengakui bahwa ia sangat menikmati kehidupan di Jerman, tetapi tidak sepenuhnya merasa menjadi bagian dari masyarakat. Ia juga melaporkan pengalaman rasisme dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saat mencari apartemen.

Pengalaman-pengalaman ini menunjukkan bahwa, meski paspor Jerman memberikan banyak keuntungan, integrasi penuh ke dalam masyarakat Jerman masih menjadi tantangan bagi sebagian migran. Nama dengan unsur asing dapat menjadi penghalang dalam berbagai aspek kehidupan, bahkan setelah seseorang menjadi warga negara Jerman.