Prabowo Serukan Deeskalasi Konflik Iran-Israel, Soroti Peran Krusial Rusia

Menyusul meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, Presiden terpilih Prabowo Subianto menyampaikan seruan mendesak untuk deeskalasi. Dalam keterangannya usai menghadiri Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025 di Rusia, Prabowo menyoroti pentingnya peran yang dapat dimainkan oleh Rusia dalam meredakan konflik tersebut.

"Pengaruh Rusia di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah Iran, sangat besar," ujar Prabowo. Ia meyakini bahwa Moskow dapat menjadi kunci dalam mendorong semua pihak untuk mencari solusi damai.

Prabowo menekankan bahwa Indonesia, dengan prinsip politik luar negeri non-blok yang dianutnya, selalu mengedepankan penyelesaian damai dalam setiap konflik bersenjata. Ia menyinggung usulan gencatan senjata yang pernah diajukan Indonesia terkait konflik di Ukraina.

"Dua tahun lalu, kami mengusulkan gencatan senjata segera di tempat. Tanggapan dari pihak Rusia cukup terbuka, bahkan sangat positif," ungkapnya.

Prabowo juga mencontohkan keberhasilan zona demiliterisasi di Semenanjung Korea, yang diawasi oleh PBB, sebagai model efektif dalam menjaga stabilitas meski konflik secara resmi belum terselesaikan. Ia berharap model serupa dapat diterapkan dalam konflik lainnya.

"Di Korea saat ini, antara Korea Utara dan Korea Selatan ada zona demiliterisasi yang disupervisi oleh PBB. Perang Korea belum berakhir secara resmi, namun ada kondisi damai yang tercipta," jelas Prabowo.

Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendorong dialog dan negosiasi demi mencapai perdamaian yang berkelanjutan di berbagai belahan dunia. Ia berharap semua pihak terkait konflik Iran-Israel dapat menahan diri dan mengutamakan solusi damai untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Indonesia akan terus memainkan peran aktif dalam diplomasi internasional, mencari titik temu dan menjembatani perbedaan untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan stabil. Seruan Prabowo ini mencerminkan kepedulian Indonesia terhadap perdamaian dunia dan kesiapan untuk berkontribusi dalam penyelesaian konflik secara konstruktif.

Berikut adalah point penting dalam pernyataan Prabowo:

  • Seruan deeskalasi konflik Iran-Israel.
  • Penekanan pada peran penting Rusia.
  • Komitmen Indonesia pada penyelesaian damai.
  • Referensi usulan gencatan senjata di Ukraina.
  • Contoh zona demiliterisasi Korea.