Filipina Terapkan Standar Berat Badan Ideal bagi Anggota Kepolisian, Sanksi Pemecatan Menanti

Kepolisian Filipina (PNP) mengambil langkah tegas untuk meningkatkan kebugaran fisik anggotanya. Di bawah kepemimpinan Jenderal Nicolas D. Torre III, PNP memberlakukan standar berat badan yang ketat bagi seluruh personelnya. Kebijakan ini merupakan bagian dari serangkaian reformasi yang bertujuan untuk meningkatkan disiplin dan citra positif kepolisian di mata masyarakat.

Kebijakan ini mengharuskan setiap anggota polisi untuk menjaga berat badan mereka dalam rentang 5 kilogram dari berat ideal yang ditentukan berdasarkan tinggi badan, usia, dan jenis kelamin. Polisi yang melebihi atau kurang dari standar tersebut akan diberikan waktu antara 6 bulan hingga 1 tahun untuk mencapai berat badan yang sesuai. Namun, konsekuensi serius menanti bagi mereka yang gagal memenuhi target tersebut, yakni pemberhentian dari dinas kepolisian.

Jenderal Torre menekankan bahwa kebijakan ini tidak berlaku mutlak. Pengecualian akan diberikan kepada anggota polisi yang memiliki kondisi medis tertentu yang mempengaruhi berat badan mereka. Dalam kasus seperti ini, polisi yang bersangkutan akan ditempatkan pada tugas administratif atau diberikan "pemberhentian karena cacat total". PNP juga akan berkonsultasi dengan Komisi Kepolisian Nasional untuk membahas penanganan yang tepat bagi polisi yang mengalami masalah berat badan.

Keyakinan Jenderal Torre terhadap pentingnya kebugaran fisik bagi anggota kepolisian menjadi landasan utama dari kebijakan ini. Ia berpendapat bahwa polisi yang bugar secara fisik mencerminkan disiplin dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. Penampilan fisik yang baik juga dianggap sebagai representasi yang positif bagi citra kepolisian di hadapan publik.

Untuk mendukung implementasi kebijakan ini, PNP menggandeng tokoh kebugaran terkemuka, Rendon Labador, sebagai pemimpin program penurunan berat badan selama 93 hari bagi para polisi. Program ini merupakan inisiatif dari Kelompok Urusan dan Pengembangan Masyarakat Kepolisian (PCADG) sebagai respons terhadap arahan dari Jenderal Torre. Labador akan memantau berat badan peserta, mengawasi sesi latihan, dan memberikan edukasi tentang nutrisi yang tepat.

Labador memberikan saran khusus terkait pola makan, terutama pengurangan konsumsi nasi. Ia menjelaskan bahwa mengurangi asupan nasi merupakan langkah penting untuk menurunkan berat badan dan mencapai kebugaran yang optimal. Ia menambahkan bahwa latihan fisik yang intensif akan sia-sia jika tidak diimbangi dengan nutrisi yang seimbang.

Program ini akan melibatkan 150 polisi dan diluncurkan di Kamp Crame. Labador menyetujui untuk berpartisipasi secara sukarela, dengan membawa serta tim pelatih dan ahli gizi untuk memberikan dukungan yang komprehensif bagi para peserta.