Pendirian Family Office di Indonesia: Menunggu Persetujuan Akhir Presiden
Pendirian Family Office di Indonesia: Menunggu Persetujuan Akhir Presiden
Proses pembentukan Family Office di Indonesia memasuki babak akhir. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa persiapan yang telah berjalan selama enam bulan terakhir ini kini tengah menunggu persetujuan final dari Presiden Prabowo Subianto. Luhut menekankan pentingnya konsensus dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Keuangan, sebelum rencana ini dapat dieksekusi. Menurutnya, persetujuan dari para investor potensial yang akan menempatkan asetnya di Indonesia merupakan kunci keberhasilan inisiatif ini.
Proses konsultasi yang intensif telah dilakukan, melibatkan berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun internasional. Salah satu masukan penting datang dari Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia. Luhut menyatakan bahwa timnya telah mendapatkan umpan balik berharga dari Dalio untuk menyempurnakan rencana pembentukan Family Office ini. “Kami telah aktif berkomunikasi dan meminta masukan dari berbagai pihak, termasuk dari pakar investasi internasional seperti Ray Dalio,” ujar Luhut dalam keterangan pers di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025). Luhut menambahkan bahwa pihaknya tidak hanya sekadar menerima masukan, tetapi juga mempertimbangkan dengan cermat setiap saran yang diajukan, agar tercipta kerangka regulasi yang komprehensif dan menguntungkan bagi semua pihak.
Kementerian Keuangan, yang sebelumnya menyatakan keraguan terkait manfaat dari pendirian Family Office, kini telah dilibatkan secara intensif dalam proses pengambilan keputusan. Luhut menegaskan, “Persetujuan dari seluruh stakeholder, termasuk Kementerian Keuangan, merupakan hal yang mutlak. Tujuan utama kita adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menguntungkan bagi Indonesia.” Proses negosiasi dan diskusi dilakukan secara terbuka dan transparan untuk memastikan semua keberatan dapat diatasi dan semua pihak merasa dilibatkan dan dihargai.
Family Office, sebagai entitas pengelola kekayaan individu ultra-high-net-worth, diharapkan mampu menarik investasi asing yang signifikan ke Indonesia. Dengan kehadirannya, diharapkan akan terjadi peningkatan arus modal asing dan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Namun, Luhut menekankan bahwa keberhasilan inisiatif ini tergantung pada persetujuan akhir Presiden dan kesiapan seluruh pihak untuk bersinergi dan bekerja sama. Tahap berikutnya adalah penyelesaian aspek teknis dan regulasi, sebelum akhirnya diajukan kepada Presiden untuk mendapatkan persetujuan eksekusi.
Proses ini diharapkan rampung dalam beberapa bulan mendatang. Setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden, pemerintah akan segera melaksanakan langkah-langkah konkret untuk mempersiapkan peluncuran Family Office di Indonesia. Langkah ini diyakini akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Keuntungan yang Diharapkan dari Family Office:
- Peningkatan investasi asing langsung (FDI).
- Peningkatan pertumbuhan ekonomi.
- Penciptaan lapangan kerja baru.
- Pengembangan sektor-sektor ekonomi strategis.
Pemerintah optimistis bahwa dengan adanya Family Office, Indonesia akan semakin menarik bagi investor kaya di dunia, dan hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian nasional dalam jangka panjang.