Kementerian PKP Ajukan Program Prioritas ke Bank Dunia untuk Mendukung Program 3 Juta Rumah
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) tengah berupaya mempercepat realisasi Program 3 Juta Rumah melalui penjajakan pinjaman dari Bank Dunia. Beberapa usulan program telah disiapkan dan diajukan untuk mendapatkan dukungan finansial dari lembaga keuangan internasional tersebut.
Ara, perwakilan dari Kementerian PKP, mengungkapkan bahwa usulan program ini merupakan hasil diskusi internal dengan para direktur jenderal, termasuk Dirjen Kawasan Permukiman, Fitrah Nur. Pembahasan mendalam telah dilakukan dengan pihak Bank Dunia serta koordinasi informal dengan Kementerian Keuangan untuk membahas mekanisme pinjaman.
"Kami telah berdiskusi panjang dengan Bank Dunia dan Kementerian Keuangan. Pertemuan dengan Bappenas juga dilakukan untuk memahami prosedur dan mekanisme pinjaman luar negeri," ujar Ara.
Fitrah Nur menambahkan bahwa usulan program senilai US$ 1,5 juta atau setara Rp 24,6 miliar (kurs Rp 16.405) telah diajukan dan akan dikaji oleh Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Bank Dunia. Program-program yang diusulkan meliputi:
- Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tematik: Program ini berbeda dengan BSPS reguler karena fokus pada peningkatan ekonomi keluarga penerima manfaat, seperti pengembangan homestay atau warung.
- Insentif Pengembang Apartemen Murah (Low-rise Apartment): Insentif diberikan dalam bentuk bantuan pemasangan lift dan instalasi pemadam kebakaran untuk menekan biaya produksi apartemen.
- Dukungan Hunian Transit-Oriented Development (TOD): Bantuan infrastruktur pendukung diberikan untuk mengurangi biaya pembangunan apartemen TOD.
- Penataan Kawasan Kumuh Terintegrasi: Program ini tidak hanya menyasar peningkatan kualitas kawasan kumuh, tetapi juga perbaikan rumah tidak layak huni di kawasan tersebut secara komprehensif.
Fitrah menjelaskan bahwa usulan program masih dalam tahap blue book dan akan dilanjutkan dengan pemenuhan readiness criteria untuk masuk ke green book. Jika semua tahapan berjalan lancar, pencairan pinjaman dari Bank Dunia diperkirakan dapat terealisasi paling cepat pada tahun 2026.
Sebelumnya, Kementerian PKP juga telah menjalin komunikasi dengan lembaga donor lain seperti Asian Development Bank, Asian Infrastructure Investment Bank, Islamic Development Bank, dan GID (German Infrastructure Development) untuk menjajaki potensi dukungan pendanaan dalam sektor perumahan dan permukiman. Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah menyebutkan bahwa World Bank berpotensi memberikan pinjaman minimal US$ 1 miliar per tahun untuk renovasi rumah.
Dengan dukungan finansial dari Bank Dunia dan lembaga donor lainnya, diharapkan Program 3 Juta Rumah dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat berpenghasilan rendah.