Wakil Ketua DPR Kritik Pernyataan Kontroversial Wamensos Terkait Kemiskinan Lintas Generasi

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, secara terbuka melayangkan kritik terhadap pernyataan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo yang dianggap kontroversial. Pernyataan yang menjadi sorotan adalah klaim bahwa kemiskinan orang tua secara otomatis akan diwariskan kepada anak-anak mereka.

Kritik tersebut disampaikan saat kunjungan kerja Cucun ke Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, hadir pula Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang memiliki kewenangan untuk mengkoordinasikan sejumlah kementerian, termasuk Kementerian Sosial. Cucun menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pandangan Wamensos, menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang menginginkan kemiskinan.

Data Kemiskinan yang Akurat

Menyikapi potensi dampak negatif dari pernyataan tersebut, Cucun menekankan pentingnya validitas dan akurasi data kemiskinan. Ia mengingatkan para kepala desa untuk berhati-hati dalam mengelola dan melaporkan data kemiskinan, sesuai dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025. Cucun mewanti-wanti agar data kemiskinan tidak dimanipulasi demi mendapatkan bantuan sosial (bansos), karena tindakan tersebut justru akan melanggengkan kemiskinan.

"Saya ingatkan hati-hati soal data kemiskinan. Jangan hanya karena ingin bansos jadi data dimanipulasi jadi miskin semuanya, itu namanya memelihara kemiskinan," tegas Cucun. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam memastikan data kemiskinan yang akurat dan tidak dijadikan komoditas.

Peran Bumdes dalam Pengentasan Kemiskinan

Cucun menyatakan komitmennya untuk mendukung Presiden Prabowo dalam upaya memutus rantai kemiskinan lintas generasi. Salah satu strategi yang ia soroti adalah optimalisasi peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai penggerak ekonomi lokal. Ia mengapresiasi Bumdes yang telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Saya bangga pada hari ini bisa bersama-sama menyaksikan keberhasilan yang selama hampir 5 tahun saya dipercaya menjadi ketua panja transfer keuangan daerah. Saya melihat bagaimana program ini bisa ada output dan outcome yang dihasilkan Bumdes, salah satunya di Desa Wangisagara," ujarnya.

Anomali Kemiskinan di Majalaya

Cucun juga menyoroti anomali kemiskinan yang terjadi di Kecamatan Majalaya. Meskipun wilayah tersebut dikelilingi oleh berbagai industri, seperti tekstil dan makanan, namun masih terdapat desa yang tergolong dalam kemiskinan ekstrem kategori 1. Ia menilai kondisi ini sebagai sebuah tantangan yang harus segera diatasi.

"Ini daerah penuh dengan industri, ada tekstil, industri olahan makanan, tapi masih masuk kemiskinan ekstrem Pak Kadis DPMD kategori 1, itu kan anomali Pak, itu tugas Bapak bagaimana menyelesaikan itu," kata Cucun.

Ia berharap sinergi antara pemerintah desa, daerah, dan pusat dapat mewujudkan program anggaran zero kemiskinan 2025 yang diharapkan dapat terserap dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.