Gelombang penangkapan terhadap individu yang diduga terlibat dalam kegiatan spionase untuk Israel kembali terjadi di Iran. Pihak berwenang Iran mengumumkan penahanan sedikitnya 22 orang di Provinsi Qom atas tuduhan bekerja sama dengan badan intelijen Israel. Penangkapan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, yang ditandai dengan saling serang udara baru-baru ini.

Kantor berita Fars melaporkan bahwa para tersangka ditangkap atas tuduhan "terkait dengan badan mata-mata rezim Zionis, mengganggu opini publik, dan mendukung rezim kriminal." Identitas para tersangka dan rincian lebih lanjut mengenai dugaan kegiatan spionase mereka belum diungkapkan secara rinci.

Sebelumnya, pada hari Kamis, pihak kepolisian juga telah mengumumkan penangkapan 24 individu lainnya di Teheran Barat atas tuduhan serupa. Para tersangka ini dituduh memata-matai untuk Israel secara offline dan online, serta berupaya mencoreng citra Republik Islam Iran. Komandan Kepolisian Teheran Barat, Kiumars Azizi, menyatakan bahwa para tersangka berusaha mengganggu opini publik dan menghancurkan citra negara.

Selain warga negara Iran, seorang warga negara Eropa juga turut diamankan oleh pihak berwenang Iran atas dugaan keterlibatan dalam kegiatan spionase. Kantor berita Tasnim melaporkan bahwa penangkapan warga negara Eropa ini dilakukan oleh cabang intelijen Garda Revolusi Iran di Provinsi Kohgiluyeh dan Boyer-Ahmad. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai kewarganegaraan atau tanggal pasti penangkapan individu tersebut. Laporan menyebutkan bahwa warga negara Eropa tersebut memasuki Iran sebagai turis pada saat terjadinya serangan oleh Israel.

Iran secara rutin mengumumkan penangkapan terhadap individu yang dituduh melakukan kegiatan spionase untuk negara asing. Beberapa dari mereka bahkan telah dijatuhi hukuman mati dalam beberapa pekan terakhir. Iran Human Rights, sebuah LSM yang berbasis di Norwegia, memperkirakan bahwa setidaknya 223 orang telah ditangkap di seluruh Iran atas tuduhan bekerja sama dengan Israel. Namun, mereka meyakini bahwa jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi dari angka yang dilaporkan.