Polemik Tawaran Jabatan Menteri untuk Hasto Kristiyanto Memanas: Guntur Romli Kecam Pernyataan Immanuel Ebenezer
Polemik Tawaran Jabatan Menteri untuk Hasto Kristiyanto Memanas
Perseteruan antara politisi PDIP, Guntur Romli, dan Ketua Relawan Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer (Noel), semakin memanas terkait isu tawaran jabatan menteri kepada Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Guntur Romli mengecam keras pernyataan Noel yang dinilai merendahkan dan penuh dengan kebencian.
Persoalan ini bermula dari pengakuan Cecep Hidayat, seorang saksi dalam persidangan dan teman kuliah Hasto, yang mengungkapkan bahwa Hasto pernah dua kali menolak tawaran untuk menjadi menteri. Noel, yang juga pernah menjadi relawan Jokowi Mania (Joman), membantah klaim tersebut dan menyebutnya sebagai kebohongan.
Kritikan Tajam Guntur Romli terhadap Immanuel Ebenezer
Guntur Romli dengan tegas mengkritik respons Noel, menyebutnya sebagai cerminan kedengkian dan kebencian. Menurutnya, sebagai pejabat publik yang digaji oleh rakyat, Noel seharusnya tidak menggunakan bahasa kasar dan penuh prasangka. Guntur Romli juga mempertanyakan kapasitas Noel sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), mengingat permasalahan pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih marak terjadi.
"Pernyataan Noel ini hanya menunjukkan orang ini penuh dengan kedengkian, kebencian dan ucapan yang kasar. Tidak seharusnya pejabat publik yang digaji oleh rakyat menggunakan bahasa kasar dan penuh dengan kebencian," ujar Guntur Romli kepada wartawan, Sabtu (21/6/2025).
Ia juga menyinggung janji Noel kepada buruh Sritex beberapa waktu lalu yang ternyata tidak ditepati, dengan terjadinya pailit dan hilangnya pekerjaan bagi para buruh.
Pembelaan terhadap Hasto Kristiyanto dan Tradisi Penunjukan Sekjen PDIP sebagai Menteri
Guntur Romli juga memberikan pembelaan terhadap Hasto Kristiyanto, dengan menyatakan bahwa tawaran jabatan menteri adalah hal yang wajar. Ia menunjuk pada fakta bahwa dua Sekretaris Jenderal PDIP sebelumnya, Pramono Anung dan Tjahjo Kumolo, juga pernah ditunjuk sebagai menteri. Selain itu, ia juga menyoroti peran Hasto sebagai sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Jokowi-Amin pada Pilpres 2019, yang mana ketuanya, Erick Thohir, juga kemudian menjadi menteri.
"Terkait tawaran menteri ke Hasto Kristiyanto merupakan hal yang wajar dan tidak bisa dibantah karena dua Sekjen PDI Perjuangan sebelum Hasto Kristiyanto: Pramono Anung dan Tjahjo Kumolo ditunjuk menjadi menteri. Apalagi pada Pilpres 2019, posisi Hasto sebagai sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Jokowi-Amin, sedangkan ketuanya Erick Thohir juga ditunjuk menjadi menteri," jelasnya.
Lebih lanjut, Guntur Romli meyakini bahwa Hasto Kristiyanto bukanlah sosok yang mudah tergiur dengan jabatan. Menurutnya, Hasto lebih memilih untuk mengabdi pada partai dan fokus melahirkan pemimpin masa depan melalui kaderisasi PDIP.
Bantahan Immanuel Ebenezer dan Tuduhan Kebohongan
Sementara itu, Immanuel Ebenezer tetap pada pendiriannya dan membantah adanya tawaran jabatan menteri kepada Hasto Kristiyanto. Ia bahkan menuduh Hasto berbohong dan tidak dapat dipercaya. Noel menyebut klaim tersebut sebagai "halu tingkat idiot".
"Nggak mungkin lah, apa yang dia sampaikan bohong semua. Dia bilang punya ini, punya itu, punya bukti apa. Apa yang bisa dipercaya dari Hasto? Nggak bisa dipercaya," tegas Noel kepada wartawan, Sabtu (21/6/2025).
Polemik ini terus bergulir dan menunjukkan adanya perbedaan pandangan yang tajam antara kedua belah pihak terkait isu sensitif ini. Publik pun menantikan perkembangan selanjutnya dari perseteruan ini.