Tragedi di Gaza: Puluhan Warga Sipil Tewas dalam Serangan Saat Menunggu Bantuan

Jalur Gaza kembali menjadi saksi bisu jatuhnya puluhan korban jiwa akibat serangkaian serangan yang dilancarkan oleh pasukan Israel pada Jumat (20/6). Lebih dari separuh korban tewas dilaporkan berada di sekitar pusat distribusi bantuan kemanusiaan, sebuah lokasi yang seharusnya menjadi harapan bagi warga Gaza yang tengah berjuang melawan kelaparan.

Menurut laporan dari juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, sedikitnya 60 orang kehilangan nyawa dalam peristiwa tragis tersebut. Dari jumlah itu, 31 orang di antaranya adalah warga sipil yang sedang mengantre untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan. Bassal menjelaskan bahwa lima orang tewas saat mengantre bantuan di Gaza bagian selatan, sementara 26 lainnya menjadi korban serangan di dekat koridor Netzarim, sebuah area yang dikuasai oleh Israel. Koridor ini menjadi titik kumpul ribuan warga yang berharap mendapatkan jatah makanan di tengah krisis kelaparan yang melanda Gaza akibat konflik berkepanjangan.

Militer Israel memberikan pernyataan bahwa pasukannya di area Netzarim melepaskan "tembakan peringatan" ke arah orang-orang yang mendekati posisi mereka. Namun, ketika warga terus bergerak maju, militer Israel mengklaim bahwa sebuah pesawat menyerang dan "melenyapkan para tersangka" untuk menghilangkan ancaman. Insiden serupa telah terjadi beberapa kali sejak akhir Mei, ketika Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), sebuah organisasi yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel, mendirikan pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza.

GHF didirikan saat Israel melonggarkan blokade bantuan selama dua bulan. Akan tetapi, penyaluran bantuan oleh GHF diwarnai oleh kekacauan. Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok bantuan kemanusiaan lainnya menolak untuk bekerja sama dengan GHF karena kekhawatiran bahwa organisasi itu dirancang untuk melayani tujuan militer Israel.

Selain insiden di sekitar pusat distribusi bantuan, Bassal juga melaporkan bahwa 14 orang tewas dalam dua serangan terpisah di dalam dan di sekitar pusat kota Deir el-Balah, dan 13 lainnya tewas dalam tiga serangan udara Israel di area Gaza City. Salah satu serangan menghantam stasiun pengisian daya ponsel, menewaskan tiga orang. Di Gaza bagian selatan, dua orang tewas akibat "tembakan Israel" dalam dua insiden terpisah.

Akibat pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap media di Jalur Gaza dan kesulitan mengakses beberapa area membuat kebenaran atas jumlah korban dan rincian yang disampaikan oleh badan pertahanan sipil Gaza sulit untuk diverifikasi secara independen.