Penurunan Laba dan Penumpukan Stok, Gudang Garam Hentikan Pembelian Tembakau dari Temanggung
Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil tembakau utama di Indonesia, menghadapi tantangan baru. PT Gudang Garam Tbk (GGRM), salah satu perusahaan rokok terbesar di Tanah Air, dilaporkan telah menghentikan pembelian tembakau dari para petani di wilayah tersebut sejak tahun lalu.
Keputusan ini diduga kuat berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan yang kurang menggembirakan, serta penumpukan stok tembakau di gudang mereka. Siyamin, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPC Temanggung, mengkonfirmasi informasi ini. Menurutnya, penghentian pembelian telah berlangsung sejak tahun sebelumnya dan para petani memahami kondisi yang ada.
Siyamin menjelaskan beberapa faktor yang menjadi penyebab utama keputusan Gudang Garam. Selain stok tembakau yang melimpah, perusahaan juga mengalami penurunan omzet penjualan rokok, yang berimbas pada penurunan tingkat produksi secara keseluruhan. Penjelasan ini diperoleh Siyamin saat melakukan kunjungan bersama pejabat Kabupaten Temanggung, termasuk Bupati Temanggung, ke pusat produksi Gudang Garam di Kediri.
Kondisi keuangan Gudang Garam memang menunjukkan penurunan yang signifikan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih GGRM pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 980,8 miliar, anjlok 81,57 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp 5,32 triliun. Pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 17,06 persen, dari Rp 118,95 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 98,65 triliun pada tahun 2024.
Berikut rincian pendapatan Gudang Garam pada tahun 2024:
- Sigaret Kretek Mesin: Rp 86,62 triliun
- Sigaret Kretek Tangan: Rp 9,36 triliun
- Rokok Klobot: Rp 9,95 miliar
- Kertas Karton: Rp 876,14 miliar
- Konstruksi: Rp 1,57 triliun
- Lain-lain: Rp 211,63 miliar
Total aset perusahaan juga mengalami penurunan dari Rp 92,45 triliun menjadi Rp 84,93 triliun. Sementara itu, total liabilitas perusahaan turun dari Rp 31,58 triliun menjadi Rp 23,02 triliun, dan total ekuitas perusahaan naik tipis dari Rp 60,86 triliun menjadi Rp 61,91 triliun. Saldo kas dan setara kas akhir tahun 2024 tercatat Rp 3,33 triliun, turun dari periode tahun sebelumnya Rp 3,61 triliun.
Penghentian pembelian tembakau dari Temanggung oleh Gudang Garam ini menjadi perhatian serius bagi para petani tembakau di wilayah tersebut. Mereka berharap pemerintah daerah dan pihak terkait dapat memberikan solusi agar para petani tetap dapat memasarkan hasil panen mereka dan menjaga keberlangsungan mata pencaharian mereka.