Asinan Queen Surabaya: Kisah Sukses Berawal dari Keinginan Ibu Hamil

Di tengah gempuran bisnis kuliner modern, Asinan Queen muncul sebagai oase yang menawarkan kesegaran dan cita rasa tradisional. Kisah di balik kesuksesan merek asinan ini bermula dari pengalaman pribadi pendirinya, Merlyn Purnamasari, saat mengandung anak keduanya.

Awal Mula dari Keinginan Sederhana

Pada tahun 2018, Merlyn merasakan keinginan yang kuat untuk menikmati asinan segar. Namun, ia kesulitan menemukan asinan yang sesuai dengan harapannya di Surabaya. Kekhawatiran terhadap penggunaan bahan pengawet dan kualitas bahan baku mendorongnya untuk membuat asinan sendiri.

Berbekal hobi memasak dan latar belakang pendidikan perhotelan, Merlyn mulai bereksperimen dengan resep asinan. Ia menciptakan formula asinan yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat, tanpa menggunakan pengawet, pewarna, atau pemanis buatan. Bahan-bahan alami dan kesungguhan hati menjadi kunci utama dalam setiap racikannya.

"Saya memang suka memasak. Passion saya memang di makanan seperti ini. Jadi semuanya saya racik sendiri, dengan sepenuh hati," ungkap Merlyn.

Dari Dapur Rumah ke Pasar yang Lebih Luas

Dengan keyakinan akan kualitas produknya, Merlyn memulai bisnis Asinan Queen secara online dari rumah. Dua tahun berselang, di tengah badai pandemi yang melanda berbagai sektor usaha, ia mengambil langkah berani dengan membuka gerai di pusat perbelanjaan.

Keputusan ini awalnya dianggap gila oleh banyak pihak. Namun, Merlyn memiliki keyakinan bahwa orang tetap membutuhkan makanan, dan ia harus bertahan. Ternyata, langkah ini membuahkan hasil positif. Kehadiran Asinan Queen di mall meningkatkan visibilitas merek dan menarik pelanggan dari berbagai kalangan.

Secara bertahap, Asinan Queen membuka cabang di beberapa lokasi strategis. Saat ini, terdapat lima cabang yang tersebar di Surabaya, Malang, dan Jakarta. Menariknya, setiap cabang memiliki performa penjualan yang stabil dan memuaskan.

Mempertahankan Kualitas dan Nilai-Nilai

Perjalanan bisnis Asinan Queen tidak selalu berjalan mulus. Merlyn pernah mengalami masa sulit dan bahkan harus menutup beberapa cabang. Namun, ia tidak pernah menyerah. Setiap kegagalan menjadi pelajaran berharga untuk melakukan evaluasi dan perbaikan.

Salah satu prinsip yang dipegang teguh oleh Merlyn adalah memanusiakan karyawan. Ia menyadari bahwa karyawan adalah aset penting dalam bisnisnya. Saat pandemi melanda dan penjualan menurun, ia tetap memberikan gaji penuh kepada karyawan sebagai bentuk tanggung jawab dan dukungan.

Ciri Khas yang Membedakan

Setelah lima tahun beroperasi, Asinan Queen telah memiliki ciri khas yang membedakannya dari pesaing. Merlyn menekankan kejujuran dalam penggunaan bahan baku. Semua buah dan sayur yang digunakan dipilih secara cermat dan segar.

Selain itu, Asinan Queen menawarkan variasi rasa yang unik, terinspirasi dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, Rujak Ambon diolah dengan gula dan rempah yang didatangkan langsung dari Ambon, sementara Rujak Jawa menggunakan gula khas Jawa Barat.

"Setiap rasa ada ceritanya, ada asal-usulnya. Bukan sekadar enak," jelas Merlyn.

Inovasi Tanpa Kehilangan Identitas

Asinan Queen terus berinovasi untuk mengikuti tren pasar tanpa kehilangan identitasnya. Ketika salad Thailand menjadi populer, Asinan Queen menyesuaikan menu dengan tetap mengedepankan prinsip kesehatan dan kejujuran. Hampir semua menu yang dijual saat ini adalah hasil eksperimen panjang dan uji rasa yang berulang-ulang.

Fokus pada Kualitas dan Konsistensi

Meski telah dikenal luas dan memiliki cabang di beberapa kota, Merlyn tidak terburu-buru untuk melakukan ekspansi besar-besaran. Ia lebih fokus pada menjaga kualitas dan konsistensi produk.

"Saya ingin Asinan Queen tetap jadi tempat orang menemukan makanan segar dan sehat. Tapi lebih dari itu, saya ingin setiap suapan membawa rasa nyaman, seperti makanan buatan ibu. Karena memang itu asal muasal semuanya," pungkasnya.

Beberapa menu andalan di Asinan Queen antara lain Asinan Bogor, Asinan Betawi, dan Rujak Sayur Asin khas Surabaya. Harga menu asinan buah, asinan sayur, dan rujak bervariasi mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 35.000.

  • Asinan Bogor tetap menjadi menu favorit yang paling banyak dipesan sejak awal. Rasanya yang segar, manis, asam, dan pedas menjadikannya pilihan yang tak pernah lekang oleh waktu.