Israel Klaim Habisi Koordinator Utama Iran-Hamas dalam Serangan di Qom
Gelombang ketegangan antara Israel dan Iran kembali memuncak setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan kematian seorang komandan senior Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Saeed Izadi. Klaim tersebut menyatakan bahwa Izadi tewas dalam serangan yang dilancarkan di wilayah Qom, sebelah selatan Teheran. Izadi disebut sebagai koordinator militer utama antara Iran dan Hamas, kelompok yang aktif di Jalur Gaza.
Militer Israel, dalam sebuah pernyataan, mengklaim bahwa jet tempur mereka berhasil "menyingkirkan" Izadi, yang disebut sebagai komandan Korps Palestina dari Pasukan Quds. Katz menambahkan bahwa serangan tersebut menghantam sebuah apartemen di Qom, dan menuduh Izadi mendanai serta mempersenjatai Hamas sebelum serangan awal. Kematian Izadi digambarkan oleh Katz sebagai "pencapaian besar bagi intelijen dan Angkatan Udara Israel".
Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari Garda Revolusi Iran terkait klaim tersebut. Namun, sosok Izadi sendiri telah menjadi target sanksi dari Amerika Serikat dan Inggris karena keterkaitannya dengan Hamas dan faksi militan Jihad Islam, terutama setelah serangan 7 Oktober 2023 yang memicu konflik berkelanjutan di Jalur Gaza.
Pasukan Quds, sebagai sayap eksternal Garda Revolusi Iran, memiliki peran penting dalam membangun jaringan sekutu Teheran yang dikenal sebagai Poros Perlawanan. Mereka diketahui mendirikan Hizbullah di Lebanon pada tahun 1982 dan memberikan dukungan kepada kelompok militan Hamas di Jalur Gaza.
Namun, jaringan dukungan Iran ini menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir akibat serangan-serangan Israel, terutama sejak konflik di Jalur Gaza berkecamuk. Serangan-serangan tersebut diklaim telah melemahkan Hizbullah dan Hamas.
Serangan yang menewaskan Izadi terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Laporan media Iran menyebutkan bahwa pada hari yang sama dengan serangan terhadap Izadi, sebuah gedung di Qom juga diserang, menyebabkan seorang remaja berusia 16 tahun tewas dan dua orang lainnya terluka. Selain itu, kantor berita Fars melaporkan bahwa Israel menyerang fasilitas nuklir Isfahan, salah satu yang terbesar di Iran. Meskipun demikian, dilaporkan tidak ada kebocoran bahan berbahaya dan tidak ada risiko bagi penduduk setempat.
Militer Israel juga mengklaim telah melancarkan serangkaian serangan terhadap lokasi penyimpanan rudal dan infrastruktur peluncuran rudal di Iran. Eskalasi konflik ini semakin memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Israel dan Iran.