Sanggar Irama Betawi: Melestarikan Ondel-Ondel di Tengah Modernisasi Jakarta

Di jantung Jakarta Pusat, tepatnya di kawasan Pasar Gaplok, Senen, Sanggar Irama Betawi terus berupaya menjaga warisan budaya Betawi yang luhur. Di tengah arus modernisasi yang deras, sanggar ini dengan gigih memproduksi ondel-ondel, ikon budaya Betawi yang tak lekang oleh waktu, serta memperkenalkan kesenian tradisional lainnya kepada generasi muda.

Mulyadi, seorang tokoh pelestari budaya Betawi berusia 57 tahun yang memimpin Sanggar Irama Betawi, telah mendedikasikan dirinya untuk seni pembuatan ondel-ondel sejak tahun 2009. Lebih dari sekadar membuat boneka raksasa ini, Mulyadi juga aktif dalam melestarikan kesenian Betawi lainnya seperti Gambang Kromong dan Tanjidor. Baginya, melestarikan budaya Betawi adalah sebuah panggilan jiwa.

Proses pembuatan ondel-ondel di Sanggar Irama Betawi dilakukan secara cermat dan teliti, mulai dari pembuatan kerangka bambu yang kokoh, pemasangan pakaian adat yang berwarna-warni, hingga pembuatan topeng wajah yang khas. Setiap detail diperhatikan dengan seksama untuk menghasilkan ondel-ondel yang berkualitas dan memancarkan aura budaya Betawi yang otentik.

"Kerangka ondel-ondel sepasang, laki-laki dan perempuan, tanpa topeng dan baju, harganya sekitar 800 ribu rupiah," ungkap Mulyadi. Untuk ondel-ondel yang sudah lengkap dengan pakaian adat dan topeng, harganya mencapai 4 juta rupiah per pasang. Harga ini sepadan dengan kualitas dan nilai seni yang terkandung di dalamnya.

Sanggar Irama Betawi tidak hanya menjual ondel-ondel, tetapi juga membuka diri bagi masyarakat yang ingin belajar tentang budaya Betawi. Mulyadi dengan senang hati menerima kunjungan dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat kesenian Betawi. Sanggar ini juga menerima undangan untuk tampil dalam berbagai acara, seperti festival budaya, pernikahan, dan acara-acara lainnya.

Mulyadi berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat lebih aktif dalam mendukung upaya pelestarian dan pengembangan budaya Betawi. Bentuk dukungan tersebut dapat berupa penyediaan fasilitas bagi komunitas seni, penyelenggaraan pelatihan dan workshop, serta promosi budaya Betawi melalui berbagai media. Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat, budaya Betawi akan terus hidup dan berkembang di tengah modernisasi Jakarta.

Berikut adalah rincian harga ondel-ondel di Sanggar Irama Betawi:

  • Kerangka Ondel-Ondel (sepasang, tanpa topeng dan baju): Rp 800.000
  • Ondel-Ondel Lengkap (sepasang, dengan topeng dan baju): Rp 4.000.000

Jika Anda tertarik untuk membeli ondel-ondel atau mengundang Sanggar Irama Betawi untuk tampil, Anda dapat langsung mengunjungi sanggar di Pasar Gaplok, Senen, Jakarta Pusat.

Salah satu tokoh masyarakat, Justin, menekankan pentingnya keterlibatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya Betawi. Menurutnya, Pemprov perlu memfasilitasi komunitas-komunitas budaya agar mereka dapat terus berkarya dan melestarikan warisan budaya Betawi. Hal ini sejalan dengan upaya menjadikan Jakarta sebagai kota yang berbudaya dan beridentitas.