Waspada 'Pembunuh Senyap': Bahaya Kolesterol Tinggi Tanpa Gejala
Kolesterol tinggi seringkali menjadi ancaman tersembunyi bagi kesehatan. Banyak orang tidak menyadari bahwa kadar kolesterol mereka sudah di atas normal hingga muncul komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke. Kondisi ini kerap disebut sebagai 'silent killer' karena perkembangannya yang tanpa gejala pada tahap awal.
Ketua dokter keluarga di American Medical Association (AMA), Kate Kirley MD, menegaskan bahwa kolesterol tinggi umumnya tidak menunjukkan tanda-tanda peringatan. Satu-satunya cara untuk mengetahui kadar kolesterol dan potensi risikonya terhadap penyakit jantung dan stroke adalah melalui pemeriksaan medis secara rutin.
"Seringkali, tidak ada indikasi yang jelas bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi," ujar Kirley.
Walaupun ada beberapa kasus langka di mana individu mungkin mengalami gejala fisik seperti timbunan kolesterol di sekitar mata, hal ini tidak selalu menjadi indikator akurat kadar kolesterol tinggi. Kondisi ini lebih sering dikaitkan dengan hipertensi yang juga dikenal sebagai 'silent killer'.
Kolesterol Tinggi: Faktor Risiko Utama Penyakit Jantung dan Stroke
Masalah kolesterol tinggi sering kali berasal dari pola makan yang tidak sehat, terutama konsumsi berlebihan makanan yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh. Seiring waktu, kebiasaan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol total dalam tubuh.
Kolesterol berlebih dalam darah dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang disebut aterosklerosis. Plak ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah, menghambat aliran darah yang lancar, dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular dr. Bimo Kusumo menjelaskan bahwa penumpukan plak ini seringkali tidak menimbulkan gejala hingga terjadi penyumbatan total pada pembuluh darah.
Penyumbatan parsial mungkin tidak menimbulkan keluhan, tetapi ketika penyumbatan mencapai tingkat signifikan dan menghalangi aliran darah, dapat memicu nyeri dada hebat secara tiba-tiba, bahkan serangan jantung.
Ahli jantung dari Yale Medicine, Ehimen Aneni, MD, MPH, menambahkan bahwa penyumbatan pembuluh darah jantung dapat menyebabkan serangan jantung, mirip dengan stroke yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di leher atau otak.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kolesterol secara berkala sebagai langkah preventif. Dengan mengetahui kondisi tubuh, risiko penyakit terkait kolesterol tinggi dapat diminimalkan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kadar kolesterol tetap sehat:
- Pola Makan Seimbang: Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sumber protein tanpa lemak.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
- Berhenti Merokok: Merokok dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko penumpukan plak.
- Konsultasi Dokter: Jika Anda memiliki faktor risiko kolesterol tinggi, seperti riwayat keluarga atau kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.