Pertumbuhan Pesat Layanan Paylater Perbankan Capai Rp 22,57 Triliun di Januari 2025

Pertumbuhan Signifikan Paylater Perbankan di Indonesia

Industri jasa keuangan di Indonesia mencatat pertumbuhan yang signifikan pada sektor pembiayaan buy now pay later (BNPL) atau paylater perbankan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2025, total penyaluran pembiayaan melalui produk paylater mencapai angka Rp 22,57 triliun, menunjukkan peningkatan 46,45 persen secara tahunan. Angka ini mencerminkan peningkatan permintaan yang tinggi terhadap layanan kredit konsumtif instan ini. Pertumbuhan ini juga menunjukkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital dan kemudahan akses kredit yang ditawarkan oleh perbankan.

Jumlah rekening yang memanfaatkan layanan paylater juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, mencapai 24,44 juta rekening. Hal ini mengindikasikan meluasnya jangkauan layanan paylater ke berbagai segmen masyarakat. Meskipun menunjukkan pertumbuhan yang pesat, OJK mencatat porsi kredit paylater terhadap total penyaluran kredit perbankan masih relatif kecil, yaitu sebesar 0,29 persen pada Januari 2025. Hal ini menunjukkan bahwa sektor perbankan masih memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar di segmen layanan paylater.

Analisis Pertumbuhan dan Implikasinya

Pertumbuhan pesat layanan paylater ini sejalan dengan tren peningkatan transaksi digital di Indonesia. Kemudahan akses dan proses pengajuan yang cepat menjadi daya tarik utama bagi konsumen. Namun, pertumbuhan yang demikian pesat juga perlu diimbangi dengan pengawasan yang ketat untuk mencegah potensi risiko, seperti peningkatan angka kredit macet dan dampaknya terhadap stabilitas sistem keuangan. OJK terus memantau perkembangan sektor ini dan berkomitmen untuk memastikan layanan paylater tetap berjalan dengan aman dan bertanggung jawab.

Data OJK juga menunjukkan tren positif pada sektor perbankan secara keseluruhan. Total penyaluran kredit per Januari 2025 mencapai Rp 7.782 triliun, dengan pertumbuhan 10,27 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan aktivitas ekonomi dan kepercayaan pelaku usaha. Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan sebesar 5,51 persen secara tahunan, mencapai Rp 8.879,2 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari pertumbuhan giro.

Perbandingan Data dan Kesimpulan

Perbandingan data penyaluran paylater antara bulan Desember 2024 dan Januari 2025 menunjukkan adanya peningkatan yang konsisten. Pada bulan Desember 2024, piutang masyarakat pada produk paylater perbankan tercatat senilai Rp 22 triliun dengan pertumbuhan 43,7 persen secara tahunan, yang disalurkan kepada lebih dari 20 juta rekening. Peningkatan angka ini di bulan Januari 2025 menunjukkan tren pertumbuhan yang berkelanjutan dan semakin mengukuhkan posisi paylater sebagai salah satu produk andalan perbankan dalam memenuhi kebutuhan kredit konsumen.

Kesimpulannya, pertumbuhan pesat layanan paylater perbankan mencerminkan tren positif sektor keuangan digital di Indonesia. Namun, pengawasan yang ketat dan edukasi keuangan bagi masyarakat tetap diperlukan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.