Ketakutan Menyelimuti Penghuni Kontrakan Pasca-Penemuan Jenazah di Tambora

Ketakutan Menyelimuti Penghuni Kontrakan Pasca-Penemuan Jenazah di Tambora

Penemuan jenazah TSL (59) dan putrinya, ES (35), di dalam sebuah toren air di kawasan Tambora, Jakarta Barat, telah menimbulkan gelombang ketakutan di kalangan penghuni kontrakan di rumah tersebut. Seluruh penghuni, yang berjumlah sekitar lima orang, telah meninggalkan tempat tinggal mereka secara mendadak pasca-evakuasi jenazah pada malam hari. Kejadian ini telah meninggalkan suasana mencekam dan menimbulkan keresahan di lingkungan sekitar.

Ketua RT 05/RW 02 Angke Tambora, Yanty, menjelaskan bahwa kepanikan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Aroma tidak sedap yang menyengat berasal dari lokasi penemuan jenazah, ditambah dengan terhentinya aliran air di kontrakan, membuat penghuni merasa tidak aman dan memilih untuk mengungsi. Yanty menambahkan, "Ketakutan mereka bukan hanya karena bau, tetapi juga karena airnya dimatikan. Mereka mengira ada sesuatu yang mencemari saluran air, mengingat jenazah ditemukan di dalam toren." Kondisi ini diperparah dengan adanya garis polisi yang masih terpasang di lokasi kejadian, sehingga penghuni enggan kembali dan memilih meninggalkan sejumlah barang mereka di tempat jemuran.

  • Faktor-faktor yang menyebabkan kepanikan penghuni kontrakan:
    • Aroma tidak sedap yang berasal dari lokasi penemuan jenazah.
    • Terhentinya aliran air di kontrakan.
    • Adanya garis polisi yang masih terpasang di lokasi kejadian.
    • Ketakutan akan kontaminasi pada saluran air.

Sementara itu, pelaku pembunuhan telah berhasil ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah, pada Minggu (9/3/2025). Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, menyatakan bahwa penangkapan berlangsung tanpa perlawanan dari pelaku. Sejumlah barang bukti, termasuk senapan angin dan sepeda motor, telah diamankan pihak kepolisian. Namun, motif pembunuhan dan hubungan pelaku dengan korban masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

Proses penyelidikan kasus ini terus berlanjut, dan pihak kepolisian masih berupaya untuk mengungkap seluruh fakta yang terkait dengan peristiwa tragis tersebut. Kejadian ini tentunya menimbulkan trauma bagi warga sekitar, khususnya penghuni kontrakan yang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka dalam keadaan panik dan mencekam. Pihak berwenang diharapkan dapat memberikan rasa aman dan dukungan kepada para penghuni kontrakan yang terkena dampak kejadian ini, serta memastikan penyelidikan kasus ini berlangsung secara transparan dan tuntas.

Insiden ini juga menjadi pengingat pentingnya keamanan dan pengawasan di lingkungan tempat tinggal, serta perlunya langkah-langkah pencegahan terhadap tindak kejahatan yang dapat mengancam keselamatan warga. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam menjaga lingkungan sekitar dan keamanan pribadi.