Kadar Kreatinin Tinggi Terdeteksi pada Hengki Kawilarang Sebelum Meninggal Dunia, Apa Implikasinya?

Kabar Duka: Hengki Kawilarang dan Tingginya Kadar Kreatinin

Dunia mode Indonesia berduka atas kepergian desainer ternama, Hengki Kawilarang, pada usia 47 tahun. Sebelum wafat, Hengki diketahui memiliki kadar kreatinin yang tinggi. Informasi ini disampaikan oleh Audrey Fitria Devani, keponakan almarhum, yang mengungkapkan bahwa Hengki juga memiliki riwayat diabetes dan sempat menjalani perawatan di beberapa rumah sakit. Pada tahun 2024, Hengki dirawat di RS Mayapada Bandung terkait penyakit diabetes yang dideritanya. Komplikasi diabetes kemudian berkembang, dan pada awal tahun ini, ia kembali mendapatkan perawatan di RS Cahya Kawaluyaan, Kabupaten Bandung Barat. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kreatinin yang tinggi, yang mengindikasikan adanya masalah pada ginjalnya.

Memahami Kreatinin dan Dampaknya pada Kesehatan

Kreatinin adalah produk limbah yang dihasilkan dari metabolisme otot dan pencernaan protein. Zat ini normalnya disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Kadar kreatinin dalam darah dapat menjadi indikator penting fungsi ginjal. Ketika ginjal berfungsi dengan baik, kreatinin akan dikeluarkan secara efisien dari tubuh. Namun, ketika fungsi ginjal terganggu, kadar kreatinin dalam darah dapat meningkat.

Kadar kreatinin normal umumnya berkisar antara 0,6-1,2 mg/dL untuk pria dewasa dan 0,5-1,1 mg/dL untuk wanita dewasa. Kadar yang lebih tinggi dari angka tersebut dapat mengindikasikan adanya masalah pada ginjal, seperti kerusakan ginjal yang membuat organ tersebut tidak dapat menyaring kreatinin dengan efektif.

Penyebab dan Faktor Risiko Kadar Kreatinin Tinggi

Beberapa faktor dapat menyebabkan peningkatan kadar kreatinin dalam darah, di antaranya:

  • Penyakit ginjal, cedera ginjal akut, atau gagal ginjal
  • Konsumsi protein atau suplemen kreatin yang berlebihan
  • Massa otot yang tinggi

Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kadar kreatinin tinggi, yang seringkali berkaitan dengan kondisi yang memengaruhi kesehatan ginjal, seperti:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Penyakit jantung
  • Diabetes tipe 2
  • Penyakit Lupus
  • Penyakit prostat
  • Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) secara berlebihan

Gejala Kadar Kreatinin Tinggi

Pada tahap awal, peningkatan kadar kreatinin mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, seiring perkembangan masalah ginjal, beberapa gejala dapat muncul, meliputi:

  • Kelelahan
  • Perubahan frekuensi buang air kecil
  • Kehilangan selera makan
  • Rasa tidak enak di mulut
  • Mual
  • Kedutan otot

Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala di atas juga dapat disebabkan oleh kondisi lain selain masalah ginjal. Oleh karena itu, pemeriksaan medis dan tes laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan penyebab peningkatan kadar kreatinin.

Untuk mengetahui kadar kreatinin secara akurat, diperlukan tes yang melibatkan pemeriksaan sampel urine dan darah. Hasil tes ini akan membantu dokter dalam mengevaluasi fungsi ginjal dan menentukan langkah-langkah penanganan yang sesuai.

Kadar kreatinin tinggi, seperti yang dialami oleh Hengki Kawilarang sebelum meninggal dunia, merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Pemahaman tentang kreatinin, penyebab peningkatan kadarnya, dan gejala yang mungkin timbul dapat membantu kita untuk lebih peduli terhadap kesehatan ginjal dan mencari pertolongan medis jika diperlukan.