Perang Global Ancam Arus Perdagangan Indonesia, Pemerintah Dorong Kemandirian Ekonomi

Kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat konflik antar negara dan perang dagang menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak situasi ini terhadap lalu lintas perdagangan nasional.

Dalam pernyataannya di Bandung, Jawa Barat, Muhaimin Iskandar menekankan bahwa ketergantungan Indonesia pada negara lain dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari konsumsi hingga produksi, menjadi tantangan tersendiri. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan ekonomi masih jauh dari harapan. Lambatnya industrialisasi juga menjadi sorotan, dengan indikasi penurunan yang memerlukan percepatan re-industrialisasi.

Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah mendorong penguatan daya tahan lokal sebagai basis kekuatan produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Selain itu, Muhaimin Iskandar juga menyinggung alokasi anggaran bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 500 triliun per tahun yang digelontorkan pemerintah. Anggaran ini dialokasikan untuk pemberdayaan, pelatihan, peningkatan kapasitas produksi, dan permodalan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menyadari perubahan zaman yang sangat cepat, Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya adaptasi dan peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM. Ia mengharapkan agar anggaran yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghadapi tantangan yang ada.

Berikut adalah beberapa poin penting yang ditekankan oleh Menko PM:

  • Dampak Perang Global: Konflik antar negara dan perang dagang mengancam lalu lintas perdagangan Indonesia.
  • Ketergantungan Ekonomi: Indonesia masih sangat bergantung pada negara lain dalam hal konsumsi dan produksi.
  • Re-industrialisasi: Percepatan industrialisasi diperlukan untuk memperkuat ekonomi nasional.
  • Daya Tahan Lokal: Penguatan produksi lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
  • Anggaran Bansos: Pemanfaatan optimal anggaran bansos untuk pemberdayaan UMKM.
  • Adaptasi UMKM: Pelaku UMKM harus terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan zaman.