Banjir Parah Lumpuhkan Akses Jalan Tambun Utara-Babelan Menuju Kota Bekasi
Banjir Parah Lumpuhkan Akses Jalan Tambun Utara-Babelan Menuju Kota Bekasi
Luapan Kali Bekasi yang terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, telah mengakibatkan lumpuhnya akses jalan utama penghubung Tambun Utara dan Babelan, Kabupaten Bekasi, menuju Kota Bekasi. Genangan air yang signifikan menyebabkan sejumlah ruas jalan utama terputus total, mengisolasi warga dan mengganggu aktivitas perekonomian di wilayah tersebut. Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa Jalan Raya Pisangan di Tambun Utara tidak dapat dilalui sama sekali, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga 80 sentimeter. Seorang warga setempat menyatakan akses jalan tersebut benar-benar terputus dan tidak dapat dilewati kendaraan.
Tidak hanya Jalan Raya Pisangan, jalur alternatif yang biasa digunakan warga Tambun Utara, yakni jalan tikus di belakang Perumahan Darmawangsa Residence, juga terendam banjir. Jalur ini kerap menjadi pilihan ketika Jalan Raya Pisangan mengalami kemacetan atau terendam banjir. Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Raya Babelan, di mana genangan air mencapai ketinggian lebih dari satu meter, sepenuhnya menghalangi akses menuju Kota Bekasi. Situasi ini menimbulkan kesulitan mobilitas yang signifikan bagi masyarakat di kedua wilayah tersebut.
Sementara itu, di Kota Bekasi, dampak banjir juga terasa sangat parah. Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, melaporkan bahwa hampir seluruh kantor kecamatan yang terdampak banjir telah didirikan posko darurat. Posko-posko tersebut menyediakan layanan pengungsian, kesehatan, dan dapur umum untuk membantu warga yang terdampak. Namun, upaya evakuasi menghadapi kendala teknis. Pemkot Bekasi memiliki sejumlah perahu karet tanpa mesin, namun penggunaan perahu tersebut dianggap berbahaya karena arus air yang cukup deras. Perahu karet bermesin, di sisi lain, juga mengalami kendala saat mendekati rumah-rumah warga karena banyaknya kabel listrik yang terendam.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa Kota Bekasi lumpuh akibat banjir tersebut. Genangan air tidak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga jalan utama dan kantor pemerintahan. Beliau menggambarkan dampak limpasan air yang sangat besar, bahkan hingga merendam jalan-jalan utama dan kantor pemerintahan. Kondisi ini dikonfirmasi dalam rapat koordinasi daring bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menko PMK Pratikno.
Bencana banjir ini menjadi sorotan dan mengungkap tantangan besar dalam pengelolaan bencana dan infrastruktur di wilayah tersebut. Perencanaan mitigasi bencana yang lebih komprehensif dan perbaikan infrastruktur menjadi hal krusial untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Pemerintah daerah perlu segera melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini dan memastikan keselamatan serta kelancaran akses bagi warga terdampak.