Gubernur DKI Jakarta Prioritaskan Pembangunan Tanggul Antisipasi Banjir Rob

Gubernur DKI Jakarta Prioritaskan Pembangunan Tanggul Antisipasi Banjir Rob

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera memprioritaskan pembangunan tanggul di sejumlah wilayah pesisir sebagai langkah antisipatif terhadap ancaman banjir rob. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyusul prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi banjir rob yang diperkirakan akan melanda wilayah pesisir Jakarta pada tanggal 27 hingga 29 Maret 2025. Gubernur menekankan pentingnya langkah preventif ini untuk meminimalisir dampak negatif dari banjir rob yang kerap terjadi dan merugikan masyarakat.

Pramono Anung menyatakan bahwa proyek pembangunan tanggul tersebut akan dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah. Lokasi pembangunan tanggul akan difokuskan pada titik-titik rawan banjir rob yang telah teridentifikasi. “Setelah Lebaran, kita akan langsung memulai pembangunan tanggul di beberapa titik rawan banjir rob. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi preventif yang efektif,” ungkap Pramono kepada awak media di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/3/2025). Lebih lanjut, ia juga menginstruksikan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk segera melakukan langkah mitigasi di beberapa wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob, antara lain Muara Angke, Muara Baru, dan Cilincing.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan. Sekretaris Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Maruli Sijabat, menjelaskan bahwa prediksi BMKG mengenai potensi banjir rob pada akhir Maret 2025 didasarkan pada analisis pasang air laut. Wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi Pluit, Muara Angke, Muara Baru, dan Cilincing. “Berdasarkan laporan BMKG, potensi banjir rob diperkirakan akan terjadi pada tanggal 27, 28, dan 29 Maret. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang,” jelas Maruli dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/3/2025). BPBD juga menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan kedaruratan Jakarta Siaga 112 jika terjadi keadaan darurat.

Langkah-langkah yang diambil oleh Pemprov DKI Jakarta ini diharapkan dapat mengurangi dampak buruk dari banjir rob. Pembangunan tanggul merupakan salah satu solusi jangka panjang, sementara upaya mitigasi dan peningkatan kewaspadaan masyarakat merupakan langkah-langkah jangka pendek yang penting untuk mengurangi risiko dan meminimalisir kerugian yang mungkin timbul. Koordinasi antar instansi terkait, termasuk BMKG dan BPBD, sangat krusial untuk memastikan efektivitas strategi penanggulangan banjir rob di Jakarta.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Pembangunan tanggul akan dimulai setelah Lebaran.
  • Wilayah prioritas pembangunan tanggul: Muara Angke, Muara Baru, dan Cilincing.
  • Masyarakat diimbau waspada dan mengikuti arahan BPBD.
  • Layanan darurat Jakarta Siaga 112 tersedia untuk keadaan darurat.
  • Prediksi banjir rob pada 27-29 Maret 2025 berdasarkan laporan BMKG.
  • Wilayah rawan banjir rob: Pluit, Muara Angke, Muara Baru, dan Cilincing.