Banjir Majalaya: Bupati Bandung Dorong Solusi Multisektoral dan Percepatan Pembangunan Jalan Lingkar
Banjir Majalaya: Upaya Penanganan Komprehensif dan Kolaborasi Antarpihak
Banjir yang kerap melanda Jalan Raya Laswi, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tengah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bandung. Bupati Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir di wilayah tersebut adalah pertemuan tiga aliran sungai besar, yaitu Sungai Cidawolong, Sungai Cibotor, dan Sungai Cipeujeung. Kondisi ini mengakibatkan genangan air yang signifikan dan berdampak pada aktivitas masyarakat sekitar.
Untuk mengatasi masalah ini, Bupati Dadang telah merumuskan strategi penanganan banjir yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak. Langkah pertama yang akan diambil adalah pendekatan Pentahelix, yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media. Hal ini penting untuk merumuskan solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Pembebasan lahan untuk normalisasi saluran sungai menjadi bagian penting dari rencana ini. Bupati meminta kesadaran penuh dari pemilik lahan untuk mendukung upaya pelebaran dan normalisasi saluran sungai guna meningkatkan kapasitas tampung air.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bandung akan berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat. Pasalnya, wilayah aliran sungai Cidawolong yang menjadi titik utama banjir berada di bawah wewenang PSDA Provinsi. Koordinasi ini sangat penting untuk mendapatkan dukungan teknis dan pendanaan dari pemerintah provinsi dalam upaya penanggulangan banjir.
Langkah lain yang tengah digencarkan adalah upaya perbaikan lahan gundul di daerah hulu Sungai Citarum. Luas lahan gundul yang mencapai ratusan hektar di wilayah Kertasari, Kabupaten Bandung, menjadi perhatian khusus. Pemkab Bandung berencana untuk mendorong perubahan pola tanam di kawasan tersebut dengan mengganti tanaman semusim dengan tanaman keras yang lebih efektif menyerap dan menyimpan air, sehingga dapat mengurangi risiko erosi dan banjir di hilir.
Pemkab Bandung juga berencana meningkatkan ketinggian sejumlah jembatan di sepanjang Jalan Raya Laswi hingga 1,5 hingga 2 meter. Peningkatan ketinggian jembatan ini diyakini dapat mengurangi dampak genangan air akibat luapan sungai. Selain itu, Pemkab Bandung akan berkolaborasi dengan perusahaan di sekitar lokasi banjir untuk melakukan pengerukan dan penataan lingkungan. Hal ini akan mendukung upaya normalisasi sungai dan mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Sebagai solusi jangka panjang, Bupati Dadang menekankan pentingnya percepatan pembangunan Jalan Lingkar Majalaya. Jalan sepanjang 2,1 kilometer ini akan menjadi jalur alternatif yang dapat mengurangi kepadatan lalu lintas dan memberikan akses bagi warga untuk menghindari daerah rawan banjir. Proyek yang saat ini terkendala oleh kewenangan Provinsi Jawa Barat ini diharapkan dapat segera diselesaikan. Bupati Dadang telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan mendapatkan konfirmasi terkait kelanjutan pembangunan jalan lingkar tersebut.
Pembangunan Jalan Lingkar Majalaya ini akan menjadi solusi jangka panjang dan penting bagi masyarakat Majalaya. Kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan desa akan terus diupayakan untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Majalaya.
Berikut poin-poin penting upaya penanggulangan banjir di Majalaya:
- Pendekatan Pentahelix untuk solusi terintegrasi.
- Koordinasi dengan PSDA Provinsi Jawa Barat.
- Perbaikan lahan gundul di hulu Sungai Citarum.
- Peningkatan ketinggian jembatan di Jalan Raya Laswi.
- Percepatan pembangunan Jalan Lingkar Majalaya.
- Kolaborasi dengan pihak swasta dan masyarakat.