Kuda Andong Tak Terkendali di Gondomanan, Yogyakarta: Akibat Serangan ODGJ

Kuda Andong Tak Terkendali di Gondomanan, Yogyakarta: Akibat Serangan ODGJ

Sebuah insiden yang melibatkan seekor kuda andong yang lepas kendali di persimpangan Gondomanan, Yogyakarta, telah menghebohkan warga dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (12/3/2025) ini bermula dari aksi seorang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menyerang kuda tersebut dengan menggunakan potongan kayu. Menurut keterangan AKP Sujarwo, Kasi Humas Polresta Yogyakarta, serangan mendadak ini membuat kuda andong tersebut terkejut dan kehilangan kendali, sehingga mengakibatkan kusir jatuh dari kereta andong.

Kejadian berawal dari sebuah andong yang tengah melaju dari arah Jalan Brigjen Katamso. Saat melintas di depan Jogjatronik, insiden pemukulan oleh ODGJ tersebut terjadi. Setelah kehilangan kendalinya, andong melaju tanpa kusir menuju arah utara. Upaya menghentikan kuda di persimpangan Gondomanan mengalami kegagalan. Kuda tersebut terus bergerak, berbelok ke kanan menuju Jalan Sultan Agung, menunjukkan betapa paniknya hewan tersebut akibat serangan yang dialaminya.

Puncaknya, andong yang tak terkendali ini akhirnya berhenti setelah menabrak sebuah mobil yang terparkir di depan Hotel D’Senopati. Beruntung, insiden ini tidak mengakibatkan korban jiwa baik pada manusia maupun kuda. Pihak kepolisian setempat, dalam hal ini Polresta Yogyakarta, telah menangani insiden ini, dan seluruh permasalahan telah diselesaikan secara kekeluargaan antara pihak-pihak yang terkait.

Kejadian ini menimbulkan keprihatinan akan perlunya perhatian lebih terhadap individu dengan gangguan jiwa dan upaya pencegahan kejadian serupa di masa mendatang. Selain itu, kejadian ini juga menyoroti pentingnya keamanan dan keselamatan di area-area publik yang menjadi jalur lalu lintas andong, khususnya dengan mempertimbangkan potensi perilaku tak terduga dari individu yang memiliki gangguan jiwa.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dari peristiwa ini:

  • Kejadian mendadak: Serangan oleh ODGJ terhadap kuda andong merupakan kejadian yang tak terduga dan spontan.
  • Dampak yang luas: Kehilangan kendali kuda andong berdampak pada lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan lainnya.
  • Penanganan kekeluargaan: Kasus ini diselesaikan melalui jalur kekeluargaan, menunjukkan upaya untuk menghindari eskalasi konflik.
  • Perlunya perhatian terhadap ODGJ: Kejadian ini menyoroti pentingnya penanganan dan pengawasan terhadap individu dengan gangguan jiwa untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
  • Keselamatan publik: Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keselamatan publik di area wisata dan jalur transportasi umum.

Ke depan, diharapkan akan ada upaya peningkatan keamanan dan pengawasan di area-area rawan, serta program-program yang lebih terintegrasi dalam menangani individu dengan gangguan jiwa untuk mencegah insiden serupa yang berpotensi menimbulkan kerugian dan bahaya bagi masyarakat.