Kasus Demam Berdarah Dengue di Jakarta Menurun, Namun Jakarta Barat Tetap Catat Angka Tertinggi
Kasus Demam Berdarah Dengue di Jakarta Menurun, Jakarta Barat Tetap Waspada
Hingga 9 Maret 2025, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 1.416 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Angka ini menunjukkan tren penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 yang mencapai 1.729 kasus. Meskipun terjadi penurunan, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama mengingat Jakarta merupakan daerah endemik DBD dan musim hujan yang tengah berlangsung. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyampaikan informasi ini kepada awak media di Balai Kota Jakarta pada Rabu (12/2/2025).
Berdasarkan data surveilans Dinkes Jakarta melalui situs resminya, insidensi rate (IR) kasus DBD hingga 9 Maret 2025 mencapai 12,48 per 100.000 penduduk. Distribusi kasus DBD di Jakarta menunjukkan disparitas yang signifikan antar wilayah. Jakarta Barat mencatat angka tertinggi dengan 418 kasus dan IR sebesar 15,98 per 100.000 penduduk. Kondisi ini menuntut peningkatan kewaspadaan dan upaya pencegahan yang lebih intensif di wilayah tersebut.
Ibu Ruspitawati menjelaskan fluktuasi kasus DBD di Jakarta bersifat dinamis dan cenderung stabil. Ia menekankan bahwa status Jakarta sebagai daerah endemik DBD menyebabkan munculnya kasus setiap tahunnya, dengan kondisi cuaca yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan jumlah kasus. Penurunan kasus DBD di tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, menurutnya, merupakan kabar positif, tetapi tidak boleh menyebabkan kendornya upaya pencegahan dan pengendalian.
Meskipun terjadi penurunan, Ibu Ruspitawati mengingatkan pentingnya tetap waspada. Ia menjelaskan bahwa puncak kasus DBD biasanya terjadi pada bulan April. Meskipun puncak kasus di tahun 2025 diperkirakan lebih rendah dibandingkan tahun 2024 yang mengalami lonjakan kasus (disebut sebagai siklus lima tahunan), upaya pengendalian dan pencegahan tetap harus digencarkan. Strategi yang efektif untuk menekan angka DBD antara lain: meningkatkan kebersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan edukasi masyarakat untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penular utama DBD.
Berikut ini beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Tren Penurunan: Terdapat penurunan kasus DBD di tahun 2025 dibandingkan tahun 2024.
- Jakarta Barat Tertinggi: Jakarta Barat masih menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi.
- Daerah Endemik: Jakarta merupakan daerah endemik DBD, sehingga kasus DBD selalu muncul setiap tahunnya.
- Pengaruh Musim Hujan: Musim hujan berpengaruh terhadap peningkatan kasus DBD.
- Pentingnya Pencegahan: Upaya pencegahan dan pengendalian DBD tetap harus digencarkan.