Isu Pengurangan Volume Minyakita Guncang Pedagang Palangka Raya: Ancaman Penghentian Penjualan
Isu Pengurangan Volume Minyakita Guncang Pedagang Palangka Raya: Ancaman Penghentian Penjualan
Isu beredarnya Minyakita dengan volume kurang dari satu liter telah menimbulkan keresahan di kalangan pedagang Pasar Kahayan, Palangka Raya. Ketidakpercayaan konsumen terhadap produk minyak goreng bersubsidi ini mendorong sejumlah pedagang mempertimbangkan untuk menghentikan penjualan MinyakKita, demi menghindari potensi kerugian. Kekhawatiran ini muncul setelah sejumlah konsumen mempertanyakan volume MinyakKita yang mereka beli, menimbulkan keraguan akan takaran sebenarnya.
Maturidi, seorang pedagang sembako berusia 63 tahun, mengungkapkan bahwa meskipun penjualan belum menurun drastis, namun ia menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari pembeli yang cemas akan selisih volume. "Pembeli banyak yang ragu-ragu apakah itu pas satu liter. Belum ada pengurangan penjualan signifikan, tapi pembeli sering mempertanyakan takarannya," ujar Maturidi saat ditemui pada Rabu (12/3/2025). Ia menyerahkan keputusan pembelian sepenuhnya kepada konsumen, menyatakan, "Terserah yang beli aja lagi apa benar-benar mau membeli atau tidak. Kalau memang enggak mau beli ya silakan." Maturidi bahkan mengancam akan beralih ke produk lain jika situasi ini berlanjut dan kepercayaan konsumen semakin menurun. Ia mendapatkan pasokan MinyakKita dari agen di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, dengan pengiriman mingguan.
Sri, pedagang lainnya berusia 55 tahun, mengungkapkan sentimen serupa. Ia juga mempertimbangkan untuk menghentikan penjualan MinyakKita jika isu tersebut berdampak pada penurunan penjualan. "Lihat kondisi dulu, kalau memang sepi, ya kami beralih menjual produk lain," jelasnya. Situasi ini mencerminkan dampak signifikan dari isu tersebut terhadap kepercayaan konsumen dan keberlangsungan usaha para pedagang kecil.
Namun, pihak berwenang berupaya menenangkan situasi. Hasil inspeksi mendadak (sidak) gabungan yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng di Pasar Kahayan pada hari yang sama, menunjukkan bahwa MinyakKita yang beredar masih dalam batas toleransi. Meskipun ditemukan beberapa botol dengan volume 970 mililiter, hal ini masih dianggap dalam rentang toleransi pengukuran untuk kemasan satu liter.
Kombes Erlan Munaji, Kabid Humas Polda Kalteng, menegaskan bahwa kuantitas MinyakKita yang beredar di Pasar Kahayan sesuai dengan ketentuan. "Masyarakat tidak perlu khawatir, bahwa produk MinyakKita untuk di wilayah Kalteng masih layak dikonsumsi oleh masyarakat karena takarannya sudah sesuai," tegasnya. Pernyataan ini bertujuan untuk memulihkan kepercayaan konsumen dan menjamin kelancaran distribusi MinyakKita di wilayah tersebut. Namun, kecemasan pedagang tetap menjadi tantangan tersendiri yang perlu diatasi, mengingat dampak langsung isu ini terhadap pendapatan dan kelangsungan usaha mereka.
Daftar Pedagang yang Terdampak:
- Maturidi (63 tahun)
- Sri (55 tahun)