Bocah 7 Tahun di Bali Alami Kecelakaan di Kolam Renang, Tangan Terjebak Pipa Pembuangan

Bocah 7 Tahun Terjebak Pipa Kolam Renang di Bali

Sebuah insiden menegangkan terjadi di sebuah kolam renang umum di Jalan Gunung Wayang, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (11/3/2025) pukul 17.57 Wita. Seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun, yang identitasnya dirahasiakan demi perlindungan privasi, mengalami kecelakaan setelah tangannya tersedot masuk ke dalam pipa pembuangan kolam renang. Kejadian ini menyita perhatian petugas pemadam kebakaran dan menimbulkan keprihatinan akan keselamatan fasilitas umum tersebut.

Menurut keterangan Komandan Pleton (Daton) Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung, I Kadek Budana, insiden bermula saat korban tengah bermain air di kolam renang. Korban diduga hendak mengambil mainan yang sebelumnya telah tersedot ke dalam pipa pembuangan. Upaya untuk mengambil mainan tersebut justru berujung pada kejadian nahas, dimana tangan bocah tersebut ikut tersedot dan terperangkap di dalam pipa. "Berdasarkan keterangan orang tua korban, anaknya sedang bermain dengan mainan di kolam renang. Saat mainan tersebut tersedot pipa, anak tersebut berusaha mengambilnya dan tangannya ikut tersedot," ujar I Kadek Budana dalam keterangannya pada Rabu (12/3/2025).

Tim pemadam kebakaran segera tiba di lokasi setelah menerima laporan kejadian tersebut. Proses penyelamatan berjalan cukup menegangkan dan membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam. Dengan peralatan terbatas, petugas pemadam kebakaran harus memotong bagian pipa yang terpasang di sekitar tangan korban. Mereka menggunakan gerinda kecil untuk memotong secara hati-hati bagian pipa agar tidak melukai tangan bocah tersebut. "Kami menggunakan gerinda cincin dengan sangat perlahan agar tidak terjadi cedera tambahan pada tangan korban," tambah I Kadek Budana menjelaskan proses penyelamatan yang penuh kehati-hatian tersebut.

Setelah berhasil dibebaskan dari pipa pembuangan, tangan korban mengalami pembengkakan akibat terendam air selama cukup lama. Namun, beruntungnya, bocah tersebut tidak memerlukan perawatan medis intensif. Kondisi bengkak pada tangannya diperkirakan akan pulih dalam beberapa waktu ke depan. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi pengelola kolam renang untuk selalu mengecek dan memastikan keamanan fasilitas, terutama bagian-bagian yang berpotensi membahayakan pengunjung, seperti pipa pembuangan.

Insiden ini juga menyoroti perlunya pengawasan yang ketat dari orang tua terhadap anak-anak saat berada di area kolam renang. Kehadiran orang tua yang selalu mengawasi dan memberikan perhatian penuh dapat meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang. Pihak berwenang setempat kemungkinan akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap kejadian ini untuk mencegah insiden serupa terjadi kembali dan meningkatkan standar keselamatan di fasilitas rekreasi air umum di Bali.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan pasca kejadian ini: * Pentingnya pengecekan rutin fasilitas kolam renang: Pihak pengelola kolam renang perlu melakukan pengecekan dan perawatan berkala untuk memastikan keamanan seluruh fasilitas, khususnya yang berhubungan dengan sistem pembuangan. * Peran pengawasan orang tua: Orang tua harus senantiasa mengawasi anak-anak mereka, terutama saat berada di dekat area kolam renang dan fasilitas air lainnya. * Pentingnya edukasi keselamatan: Edukasi keselamatan di area kolam renang penting diberikan kepada pengunjung, terutama kepada anak-anak, agar mereka memahami potensi bahaya dan cara menghindari kecelakaan. * Peningkatan standar keselamatan: Pemerintah dan otoritas terkait perlu meningkatkan standar keselamatan di fasilitas rekreasi air umum untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.