Beras Berkutu di Gudang Bulog: Tak Layak Konsumsi, Akan Diolah Menjadi Pakan Ternak
Beras Berkutu di Gudang Bulog: Tak Layak Konsumsi, Akan Diolah Menjadi Pakan Ternak
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, memberikan klarifikasi terkait temuan beras berkutu di gudang Bulog. Ia memastikan bahwa beras yang kondisinya sudah tidak layak konsumsi tersebut tidak akan disalurkan kepada masyarakat. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan dan keamanan pangan nasional. Wamentan menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pengecekan menyeluruh terhadap stok beras di seluruh gudang Bulog untuk memastikan kualitas dan layak konsumsi dari setiap butir beras yang tersimpan. Pengecekan ini dilakukan secara langsung mengingat posisi Wamentan juga sebagai Dewan Pengawas Bulog.
Langkah verifikasi ini dilakukan menyusul temuan Komisi IV DPR RI yang menemukan sejumlah beras impor tahun lalu dalam kondisi berkutu di Gudang Bulog Yogyakarta. Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi beras tersebut dan meminta pemerintah segera mengambil tindakan. Menurutnya, beras yang sudah tidak layak konsumsi tersebut tidak dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Pemerintah sebelumnya telah melakukan impor beras sebanyak 3,6 juta ton pada tahun lalu untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) 2024 dan carryover di awal tahun 2025.
Wamentan Sudaryono memperkirakan jumlah beras berkutu yang ditemukan tidak akan mencapai ratusan ribu ton. Hal ini didasarkan pada perannya Bulog sebagai penyeimbang stok pangan nasional. Bulog secara rutin melakukan proses keluar masuk beras, memastikan ketersediaan pangan selama masa panen raya dan di luar musim panen. Beras yang tidak layak konsumsi akan dialokasikan untuk keperluan lain, salah satunya sebagai pakan ternak. Hal ini menjadi solusi untuk meminimalisir kerugian dan memanfaatkan stok beras yang ada secara optimal.
"Proses pengecekan kualitas beras di gudang Bulog sedang berlangsung," jelas Sudaryono. "Kami memastikan bahwa beras yang tidak layak konsumsi untuk manusia akan diolah dengan cara yang tepat dan aman, salah satunya sebagai pakan ternak." Ia menambahkan bahwa Bulog senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi terhadap stok beras untuk memastikan kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sistem manajemen gudang yang baik, termasuk pengendalian hama dan penyimpanan yang tepat, akan menjadi fokus perhatian ke depan untuk meminimalisir kejadian serupa. Hal ini memastikan agar cadangan beras pemerintah selalu dalam kondisi prima dan siap untuk menjamin ketahanan pangan nasional.
Pemerintah berkomitmen untuk terus mengawasi dan menjaga kualitas beras di gudang Bulog untuk menjamin ketersediaan pangan yang aman dan sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan stok beras menjadi kunci utama dalam upaya ini. Langkah-langkah konkrit yang telah dan akan dilakukan pemerintah untuk memastikan hal ini akan terus diinformasikan kepada publik.
Langkah-langkah yang akan diambil pemerintah selanjutnya meliputi:
- Peningkatan pengawasan kualitas beras di gudang Bulog.
- Peningkatan sistem penyimpanan dan pengelolaan beras.
- Pemanfaatan beras berkutu untuk keperluan lain yang aman dan bermanfaat.
- Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan stok beras.
Dengan berbagai langkah tersebut, pemerintah berharap dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan senantiasa menjaga ketahanan pangan nasional.